"Masyarakat harus mulai membiasakan diri memilah sampah agar sampah plastik dapat dijual atau dimanfaatkan kembali, dan didaur ulang serta sampah organik dapat dijadikan pupuk kompos," katanya.
Dia mengatakan permasalahan sampah khususnya sampah plastik menjadi isu global yang juga berdampak di Kabupaten Muara Enim.
Ia menekankan bahwa pengelolaan sampah bukan hanya soal mendaur ulang untuk keuntungan finansial, tetapi juga bagian dari upaya pencegahan pencemaran dan perlindungan ekosistem yang berlandaskan kepedulian terhadap lingkungan.
Berdasarkan data dari Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Muara Enim pada 2025, volume sampah di Tempat Penampungan Akhir (TPA) Bukit Kancil Muara Enim tercatat mencapai 237.578 ton per hari.
Melihat kondisi tersebut, ia mengimbau perangkat daerah terkait agar dapat berkolaborasi dengan pelaku usaha sebagai tindak lanjut dari hasil pelatihan ini, guna membangun kemandirian ekonomi masyarakat melalui inovasi pengelolaan limbah plastik yang berkelanjutan dan bernilai ekonomi
"Saya berharap kegiatan ini dapat mendorong masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah, sekaligus memotivasi untuk berinovasi dalam mengolah sampah menjadi produk bernilai jual," ujarnya.
Wabup Muara Enim dorong masyarakat kelola sampah jadi nilai ekonomi
Wakil Bupati Muara Enim Sumarni dalam kegiatan pelatihan pemanfaatan limbah plastik berbasis 3R. ANTARA/HO-Diskominfo Muara Enim
