Palembang tampilkan teater Sultan Mahmud Badaruddin II "Sang Harimau"

id Sultan Mahmud Badaruddin II,Teater di Palembang,Seni di Palembang

Palembang tampilkan teater Sultan Mahmud Badaruddin II "Sang Harimau"

Para pemain teater SMB II Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan. ANTARA/HO-DKP Palembang

Palembang (ANTARA) - Komunitas Batanghari 9 Kota Palembang, Sumatera Selatan menyajikan teater Sultan Mahmud Badaruddin II "Sang Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan".

Panitia pelaksana kegiatan, Isnayanti di Palembang, Rabu, mengatakan teater yang dilaksanakan 17 - 21 Oktober 2025 di Graha Budaya Taman Sriwijaya itu merupakan pergelaran yang bukan hanya menggugah, tapi juga menyalakan kembali kebanggaan Palembang akan sejarahnya sendiri.

Sekitar 3.200 penonton menyaksikan pentas seni tersebut, yang membuktikan denyut seni panggung di Palembang masih kuat dan hangat di hati masyarakat.

Ia menambahkan pertunjukan ini merupakan hasil produksi besar di bawah Fir Azwar sebagai produser, dengan Vebri Al Lintani menulis naskah sekaligus menyutradarai. Lebih dari 60 orang terlibat di dalamnya mulai dari aktor, pemusik, penata cahaya, hingga perancang kostum.

“SMB II, Harimau yang Tak Dapat Dijinakkan” bukan sekadar kisah tentang perlawanan terhadap penjajahan. Ia adalah drama kemanusiaan, tentang cinta, kehilangan, martabat, dan keyakinan seorang pemimpin yang menolak tunduk pada kekuasaan asing.

“Kami ingin menampilkan sisi manusianya sosok SMB II sebagai raja yang berani tapi juga manusia yang terluka. Dalam pengasingannya di Ternate, api perjuangannya tidak padam, justru membara di dalam dirinya," katanya.

Ketua Dewan Kesenian Palembang (DKP) M Nasir memberikan apresiasi tinggi terhadap dedikasi para pemain, terutama peran kuat yang dibawakan Deden Sutrisno.

Ia menambahkan bahwa teater adalah ruang pembelajaran universal.

“Melalui akting, dialog, dan pemeranan tokoh, teater bisa membias ke mana-mana - ke relung kehidupan, pendidikan, sejarah, hiburan, bahkan kritik sosial," katanya.

Menurut dia, pementasan ini membangkitkan semangat baru bagi dunia seni Palembang dan memperlihatkan potensi luar biasa generasi muda dalam mengolah warisan budaya menjadi karya bermakna.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.