Korem Gapo manfaatkan FPRB Sumsel tingkatkan ketangguhan masyarakat

id Korem 044, manfaatkan FPRB, sumsel,ketangguhan masyrakat,antisipasi bencana, karhutla

Korem Gapo manfaatkan FPRB Sumsel tingkatkan ketangguhan masyarakat

Aktivitas masyarakat Sumsel mengantisipasi terjadinya bencana longsor. ANTARA/Yudi Abdullah

Palembang (ANTARA) - Komando Resor Militer (Korem) 044/Garuda Dempo (Gapo) memanfaatkan Forum Pengurangan Risiko Bencana (FPRB) Sumatera Selatan (Sumsel) untuk meningkatkan ketangguhan masyarakat di provinsi setempat mengantisipasi dan menanggulangi berbagai ancaman bencana.

"Melalui forum tersebut digalakkan kegiatan sosialisasi yang dapat meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai potensi bencana, tanda awal, dan prosedur dalam melakukan evakuasi korban bencana," kata Kepala Staf Korem (Kasrem) 044/Gapo, Kol Inf Andi Gus W di Palembang, Jumat.

Menurut dia, dengan dibekali pemahaman pengurangan risiko bencana, diharapkan masyarakat di 17 kabupaten dan kota di Sumsel dapat meningkatkan kesiapsiagaan jika melihat potensi terjadinya bencana.



Pemahaman mengenai cara pengurangan risiko bencana diperlukan untuk meminimalkan timbulnya kerugian dan korban jiwa ketika terjadi bencana, seperti banjir dan tanah longsor pada musim hujan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) pada musim kemarau.

Dia menjelaskan wilayah Sumsel yang memiliki 17 kabupaten dan kota itu berpotensi terjadi bencana banjir, tanah longsor, dan karhutla.

Khusus bencana karhutla pada musim kemarau 2025, pihaknya bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) berupaya melakukan berbagai tindakan pencegahan dan penanggulangan.

Untuk mencegah terjadinya bencana karhutla, pihaknya berupaya melakukan sosialisasi kepada masyarakat di desa-desa yang rawan terjadinya kebakaran tersebut untuk tidak melakukan pembakaran dengan alasan apapun selama musim kemarau.





Selain itu, pihaknya melakukan patroli dengan melibatkan Babinsa yang ada di desa-desa untuk melakukan pengawasan daerah rawan karhutla.

Melalui patroli itu, jika anggota di lapangan menemukan aktivitas masyarakat yang berpotensi memicu terjadinya karhutla dapat dilakukan tindakan pencegahan.

"Selanjutnya, anggota bisa melakukan tindakan penanggulangan secara cepat seandainya terjadi kebakaran hutan atau lahan pertanian/perkebunan dengan berkoordinasi dengan instansi serta pihak terkait di daerah," kata Kol Inf Andi.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.