Palembang (ANTARA) - Komando Resor Militer 044 Garuda Dempo (Korem Gapo) membantu petani di Sumatera Selatan melakukan optimalisasi lahan sawah untuk meningkatkan produksi beras guna memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Hingga Juni 2025 ini, prajurit Korem Gapo telah
membantu petani Sumsel melakukan optimalisasi lahan cukup luas. Khusus di Desa Pedu, Kecamatan Jejawi, Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI), Sumsel telah dilakukan optimalisasi lahan 246 hektare," kata
Komandan Korem 044/ Gapo, Brigjen TNI Adri Koesdyanto di Palembang, Jumat.
Dia menjelaskan, untuk melakukan optimalisasi lahan sawah di provinsi dengan 17 kabupaten dan kota itu, pihaknya membantu memperbaiki saluran air (drainase) dan irigasi sehingga dapat memenuhi kebutuhan air petani.
Kemudian memfasilitasi petani untuk melakukan pemenuhan bibit padi unggul dan pupuk dalam jumlah sesuai dengan kebutuhan selama masa tanam berlangsung sepanjang tahun ini.
Melalui optimalisasi lahan itu, diharapkan dapat mendukung tercapainya target penambahan produksi padi sekitar satu juta ton pada akhir 2025 ini, kata Komandan Korem 044/ Gapo.
Sementara Kepala Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (Dintan TPH) Sumsel, Bambang Pramono menjelaskan bahwa pihaknya menargetkan penambahan produksi padi satu juta ton pada 2025 ini.
"Sekarang ini produksi padi dari lahan sawah seluas 470 ribu hektare telah mencapai 2,9 juta ton gabah kering giling (GKG), dengan optimalisasi lahan yang ada dan penambahan/cetak sawah baru, target tersebut optimistis bisa dicapai," ujarnya.
Menurut dia, target penambahan produksi padi/gabah kering giling (GKG) sekitar satu juta ton itu diupayakan terealisasi sehingga dapat memperkuat ketahanan pangan nasional.
"Dengan adanya dukungan Korem Gapo dan dari berbagai pihak, serta melihat kondisi program pertanian hingga kini berjalan dengan baik, target produksi tersebut optimistis bisa terealisasi," jelas Bambang.
Korem 044 Gapo optimalisasikan lahan sawah ribuan hektare

Kegiatan optimalisasi lahan sawah di salah satu daerah Sumsel. ANTARA/Yudi Abdullah