BPBD Muara Enim tetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi kering hadapi kemarau

id Status siaga darurat, bencana hidrometeorologi, kebakaran hutan, motor pemadam api, BPBD Muara Enim

BPBD Muara Enim tetapkan status siaga darurat bencana Hidrometeorologi kering hadapi kemarau

BPBD Muara Enim menyiapkan motor pemadam api karhutla. ANTARA/HO-BPBD Muara Enim

Muara Enim (ANTARA) - Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muara Enim, Sumatera Selatan menetapkan status siaga darurat bencana hidrometeorologi kering menghadapi musim kemarau panjang tahun ini.

"Penetapan status ini untuk mengantisipasi bencana kekeringan serta kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Muara Enim," kata Kepala Pelaksana BPBD Muara Enim Abdurrozieq Putra di Muara Enim, Kamis.

Dia mengatakan bahwa status tersebut ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Bupati Muara Enim Nomor 359/KPTS/BPBD/2025 tentang keadaan darurat bencana hidrometeorologi kering dari potensi kekeringan dan karhutla.

"Status siaga darurat ini ditetapkan hingga puncak musim kemarau yang diprediksi berlangsung hingga Agustus 2025," katanya.

Baca juga: BPBD Sumsel ajukan perpanjangan waktu operasi modifikasi cuaca

Hal itu dilakukan untuk meminimalisasi terjadinya bencana sehingga perlu adanya upaya-upaya penanganan secara cepat, tepat dan terpadu sesuai standar dan prosedur guna mengurangi dampak risiko yang ditimbulkan seperti kabut asap.

Status keadaan siaga darurat ini ditindaklanjuti dengan pembentukan Pos Komando yang melibatkan perangkat daerah dan instansi terkait sesuai tugas dan fungsinya masing-masing.

Dalam penetapan status tersebut, pihaknya pun telah memetakan sebanyak 19 kecamatan di daerah itu yang rawan terjadi karhutla saat musim kemarau panjang melanda.

Daerah rawan karhutla itu meliputi Kecamatan Muara Belida, Gelumbang, Lawang Kidul, Tanjung Agung, Belida Darat, Kelekar, Lembak, Lubai, Lubai Ulu, dan Rambang.

Baca juga: BPBD Sumsel catat ada 33 kejadian karhutla hingga Juli 2025

Kemudian, Kecamatan Empat Petulai Dangku, Belimbing, Gunung Megang, Ujan Emas, Panang Enim, Semende Darat Ulu, Semende Darat Tengah, dan Semende Darat Laut.

Dia menjelaskan daerah-daerah ini dipetakan rawan terjadi karhutla karena masih banyak terdapat lahan gambut dan organik serta dekat dengan lokasi pertambangan yang mudah terbakar saat kemarau panjang melanda.

"Kami juga telah menyiapkan peralatan penanggulangan karhutla seperti motor pemadam api untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di daerah yang sulit dijangkau kendaraan roda empat," ujarnya.

Pewarta :
Editor: Dolly Rosana
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.