Proses belajar anak usia dini harus seperti sedang bermain

id Anak usia dini,STEAM,PAUD,pendidikan anak usia dini,proses belajar,belajar menyenangkan

Proses belajar anak usia dini harus seperti sedang bermain

Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) Suparto (kedua kiri). ANTARA/HO-Sakuranesia

Beberapa waktu lalu, Kurusu berdiskusi dengan pejabat Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah (Kemendikdasmen) membahas sistem pembelajaran usia dini pada masa mendatang.

Kurusu pun menilai Indonesia berpotensi menerapkan pendekatan sistem pendidikan STEAM dibarengi strategi pengembangan kapasitas guru yang berkolaborasi dengan Jepang pada sektor pendidikan anak usia dini.

Sementara itu, Direktur Guru Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Pendidikan Nonformal (PNF) Kemendikdasmen Suparto mengapresiasi penjelasan Kurusu mengenai pendekatan pembelajaran melalui pengalaman dan refleksi di Jepang atau dikenal dengan istilah Deep Learning.

"Kami sangat mendukung gagasan bahwa pembelajaran yang mendalam harus melibatkan proses mengalami, membagikan, dan menyampaikan kembali kepada orang lain," ujar Suparto seraya menambahkan saat ini terdapat 67.200 guru PAUD di Indonesia.

Sementara itu, pendiri Yayasan Sakuranesia yang memfasilitasi pertemuan tersebut, yakni Sakura Ijuin dan Tovic Rustam mengharapkan diskusi tersebut menjadi langkah awal untuk membangun landasan kebijakan pendidikan STEAM di Indonesia.

"Serta memperkuat kerja sama internasional antara Indonesia dan Jepang pada bidang pengembangan guru maupun pendidikan anak usia dini," ujar Tovic Rustam.

Baca juga: Ebony Preschool, profesional bentuk karakter dan mental si kecil ke jenjang sekolah formal



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Proses belajar harus menyenangkan bagi anak usia dini

Pewarta :
Uploader: Aang Sabarudin
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.