Palembang (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru mendukung peran Badan Kontak Majelis Taklim (BKMT) dalam pembinaan keagamaan di wilayah itu.
Herman Deru saat pelantikan pengurus wilayah BMKT Sumsel periode 2025-2030, di Palembang, Kamis, mengapresiasi serta memberikan dukungan kepada BKMT Sumsel atas kontribusinya dalam meningkatkan kesadaran dan pemahaman masyarakat terhadap ajaran agama serta nilai-nilai spiritual.
“Kita baru saja menyaksikan acara yang sangat sakral. Saya ucapkan selamat kepada para pengurus yang telah dilantik, juga kepada Ibu Halifah yang kembali terpilih sebagai Ketua BKMT Sumsel,” katanya.
Ia juga meminta BKMT untuk berperan aktif dalam mendidik generasi muda, tidak hanya dari aspek intelektual, tetapi juga dalam membangun keimanan yang kuat.
“BKMT merupakan wadah organisasi dari berbagai majelis taklim (MT). Meski tidak semua masjid atau surau memiliki BKMT, hampir di setiap tempat ada majelis taklim,” ucapnya.
Baca juga: Herman Deru sebut pelantikan PPPK dijadwalkan awal Juni 2025
Menurutnya, pentingnya peran para ibu yang mayoritas tergabung dalam BKMT sebagai pendidik pertama bagi anak-anaknya.
“BKMT ini anggotanya mayoritas ibu-ibu, meski ada juga yang pria. Saya berpesan kepada para ibu untuk menyadari bahwa mereka adalah sekolah pertama bagi anak-anaknya,” ujarnya.
Selain itu, Deru mengatakan tugas utama kepengurusan baru ini adalah memperkuat struktur organisasi dari tingkat kabupaten hingga kelurahan agar menjadi satu kesatuan yang utuh.
BKMT juga bisa membantu pemerintah, misalnya melalui penyuluhan-penyuluhan seperti tentang kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
“Saya salut dengan BKMT yang tetap kompak dan solid. Jangan sampai ada perpecahan dalam anggaran dasar dan anggaran rumah tangga (AD/ART),” kata dia.
Sementara itu, Ketua Umum BKMT Pusat, Syifa Fauzia mengatakan Sumsel bukanlah wilayah yang asing baginya karena sebagian besar keluarganya berasal dari provinsi ini.
Baca juga: Gubernur Sumsel Herman Deru siapkan tujuh program prioritas pembangunan daerah
Ia menjelaskan bahwa BKMT didirikan pada 1 Januari 1981 oleh 731 majelis taklim yang ingin bersatu dalam sebuah organisasi perempuan Muslimah.
“Peran BKMT terus berkembang, tak hanya di bidang dakwah, tetapi juga di berbagai bidang lainnya. BKMT adalah organisasi independen, tidak berafiliasi dengan partai mana pun, dan didirikan untuk meningkatkan kualitas umat. Saat ini, BKMT telah hadir hampir di seluruh wilayah Indonesia,” katanya.
Syifa berharap kehadiran BKMT di Sumsel dapat menjadi penyemangat bagi para pengurus dalam membangun daerah masing-masing.
“BKMT harus memiliki nilai-nilai seperti semangat, loyalitas, dan dedikasi. Saat ini, secara demografis, usia anggota BKMT mayoritas 55 tahun ke atas. Namun, saya optimistis BKMT Sumsel akan terus maju dan berkontribusi bagi masyarakat,” ujarnya.
Ketua BKMT Sumsel Halifah mengatakan pelaksanaan Musyawarah Wilayah ke-6 pada 26 April lalu telah memberikan amanah kepadanya untuk kembali memimpin organisasi tersebut.
“Amanah ini merupakan kehormatan dan tanggung jawab besar atas kepercayaan yang diberikan,” ucapnya.
BKMT Sumsel telah hadir di 14 kabupaten/kota bahkan hingga tingkat kecamatan dan juga berkomitmen membangun sinergi dengan berbagai majelis taklim dan menjalin kerja sama dengan organisasi perempuan lainnya.
Baca juga: Gubernur Sumsel targetkan bangun 1.000 rumah baru dalam 100 hari kerja