Ogan Komering Ulu, Sumsel (ANTARA) - PT Kereta Api Indonesia (KAI) Divisi Regional (Divre) IV Tanjungkarang memetakan Daerah Perhatian Khusus (Dapsus) yang memiliki potensi kerawanan terjadi bencana banjir, tanah longsor dan ambles saat musim hujan.
Manajer Humas KAI Divre IV Tanjungkarang, Azhar Zaki Assjari di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumatera Selatan, Rabu, mengatakan bahwa pihaknya berkomitmen menjamin keselamatan dan keamanan perjalanan kereta api, terutama menjelang musim angkutan Idul Fitri tahun ini.
Menjelang masa angkutan Lebaran 2025, Divre IV Tanjungkarang memastikan telah melakukan pengecekan secara berkala terhadap titik-titik yang memiliki potensi rawan atau Dapsus.
Sejauh ini, kata dia, berdasarkan hasil pemetaan terdapat 22 titik Dapsus di wilayah kerjanya terdiri atas enam titik rawan longsor, 11 titik amblesan, empat titik banjir dan satu titik bangunan hikmat rawan.
Zaki mengatakan salah satu penyebab adanya titik rawan adalah karena adanya alih fungsi lahan di sekitar jalur rel KA seperti lahan yang sebelumnya ditanami pohon keras menjadi perkebunan.
"Terkait hal itu, KAI bersikap proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya sekaligus memastikan ketersediaan dan kegunaan seluruh perangkat penanganan kondisi darurat," katanya.
Divre IV menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) guna mengantisipasi banjir dan ambles di titik-titik Dapsus yaitu Stasiun Baturaja, Martapura, Kotabumi, Rejosari dan Tanjungkarang.
Dia menjelaskan AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri atas batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya.
"Divre IV Tanjungkarang juga turut meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar," ujarnya.
KAI Tanjungkarang petakan daerah perhatian khusus rawan bencana

Petugas KAI meninjau titik-titik daerah perhatian khusus rawan bencana, Rabu. (ANTARA/Humas KAI)