Zaki mengatakan salah satu penyebab adanya titik rawan adalah karena adanya alih fungsi lahan di sekitar jalur rel KA seperti lahan yang sebelumnya ditanami pohon keras menjadi perkebunan.
"Terkait hal itu, KAI bersikap proaktif dalam penyelesaian potensi bahaya sekaligus memastikan ketersediaan dan kegunaan seluruh perangkat penanganan kondisi darurat," katanya.
Divre IV menyiagakan Alat Material Untuk Siaga (AMUS) guna mengantisipasi banjir dan ambles di titik-titik Dapsus yaitu Stasiun Baturaja, Martapura, Kotabumi, Rejosari dan Tanjungkarang.
Dia menjelaskan AMUS merupakan alat bantu darurat yang terdiri atas batu balas, bantalan rel, pasir, karung, besi (untuk jembatan), alat penambat rel dan alat siaga lainnya.
"Divre IV Tanjungkarang juga turut meningkatkan penjagaan di perlintasan liar dengan berkoordinasi aktif serta mengoptimalkan seluruh pihak terkait, termasuk masyarakat sekitar," ujarnya.
KAI Tanjungkarang petakan daerah perhatian khusus rawan bencana

Petugas KAI meninjau titik-titik daerah perhatian khusus rawan bencana, Rabu. (ANTARA/Humas KAI)