Menurutnya yang juga merupakan Youtuber tersebut, keterampilan sosial jadi aspek fundamental dalam bekerja sama dengan orang lain, terutama dalam lingkungan profesional seperti pemerintah untuk mencapai tujuan perubahan.
“Karena pada dasarnya, menjadi manusia adalah mengasah keterampilan sosial. Apakah Anda diterima atau tidak, apakah Anda mendengarkan atau tidak, semuanya bergantung pada itu. Jadi, tidak peduli seberapa benar Anda merasa untuk bertahan dan mendapatkan lebih banyak pekerjaan, Anda harus bisa beradaptasi. Jadi, itulah pengalaman saya bekerja khususnya dengan pemerintah Indonesia,” ujarnya.
Selain itu, ia juga mengemukakan pentingnya pemerintah memberikan pedoman yang baik agar masyarakat mengikuti prinsip-prinsip kejujuran dan integritas.
Perwakilan dari Kedutaan Besar Amerika Serikat di Jakarta, Reed Piercy, menambahkan bahwa masyarakat merupakan bagian dari perubahan. Salah satu cara agar keterlibatannya adalah dengan memilih karir yang bermakna dan terukur.
“Saya berharap kita bisa menciptakan perubahan. Tidak selalu harus menjadi bagian dari birokrasi besar,” katanya. Diplomat muda itu juga menekankan pentingnya keikutsertaan generasi muda sebagai relawan sosial dan terlibat dalam isu-isu lokal,” kata Piercy.
Rektor Ukrida, Prof. Dr. Herman Parung, M.Eng., IPU menambahkan bahwa acara tersebut digelar untuk merayakan kreativitas dan kekuatan ekspresi.
Linguafest 2025 diikuti oleh siswa/i dari 47 sekolah di Jakarta dan sekitarnya. Acara ini juga dihadiri oleh Dr. Ir. Oki Sunardi, S.T., M.M., IPM, ASEAN Eng., Wakil Rektor Bidang Akademik dan Inovasi, serta para dekan dan kepala program studi Ukrida.
Sekitar 150 peserta, baik dari sekolah yang berpartisipasi dalam lomba maupun sekolah asal siswa penerima English Access Scholarship, turut berpartisipasi dalam festival ini yang juga dilengkapi dengan pameran Graphic Memoir bertajuk “Frames of Life” karya mahasiswa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Jovial da Lopez suarakan pentingnya perubahan di Linguafest 2025
