Pertamina Sumbagsel pulihkan lahan bekas tambang melalui Program Lentera Talang

id Lahan tambang, galian C, budi daya ikan, tanaman holtikultura, Pertamina Patra Niaga

Pertamina Sumbagsel pulihkan lahan bekas tambang melalui Program Lentera Talang

Pertamina Patra Niaga memanfaatkan lahan bekas galian C untuk budi daya ikan air tawar dengan sistem keramba. (ANTARA/HO/Pertamina Patra Niaga)

Baturaja (ANTARA) - Pertamina Patra Niaga Regional Sumatera Baguin Selatan (Sumbagsel) melalui Aviation Fuel Terminal (AFT) Sultan Mahmud Badaruddin (SMB) II melakukan upaya pemulihan lahan bekas tambang agar kembali produktif melalui Program Lentera Talang.

Executive General Manager Pertamina Patra Niaga Regional Sumbagsel Erwin Dwiyanto dalam keterangan tertulis di Baturaja, Kabupaten OKU, Sumsel, Senin, menyampaikan bahwa program ini menjadi wujud nyata komitmen Pertamina dalam memberikan manfaat berkelanjutan.



Melalui Program Lentera Talang di Kelurahan Talang Jambe dan Talang Betutu tersebut pihaknya melakukan upaya pemulihan lingkungan bekas galian tambang untuk kesejahteraan masyarakat di wilayah itu. "Program ini dirancang untuk memberikan solusi komprehensif melalui inisiatif yang mendukung keberlanjutan lingkungan, ekonomi, dan sosial," jelasnya.

Dia menjelaskan Program Lentera Talang mencakup beberapa inisiatif utama, yaitu Lentera Lestari yang memanfaatkan lahan bekas galian C untuk budi daya ikan air tawar dengan sistem keramba jaring apung, yang diyakini tidak hanya memulihkan fungsi lingkungan, tetapi juga menciptakan peluang ekonomi bagi masyarakat sekitar.

Kemudian, Lentera Berdikari yang mendukung diversifikasi tanaman hortikultura yang hasilnya diolah menjadi produk makanan dan minuman, seperti olahan berbasis bunga telang oleh UMKM Sugihwaras Sejahtera (SUTRA) dengan memberdayakan ibu rumah tangga.

Selain itu, terdapat Lentera Harmoni yang menghadirkan Ruang Publik Terpadu Ramah Anak (RPTRA) yang menyediakan fasilitas aman bagi anak-anak untuk bermain serta menjadi pusat pemberdayaan masyarakat.

RPTRA ini juga dimanfaatkan untuk pelatihan pembuatan kerajinan tangan dan kegiatan literasi serta menciptakan ruang produktif sekaligus mendukung pengawasan anak-anak agar terhindar dari risiko lingkungan yang berbahaya.
 

Menurutnya, program ini dilaksanakan untuk menjawab berbagai tantangan sosial dan lingkungan yang dihadapi masyarakat, sekaligus menciptakan dampak positif jangka panjang.

"Kami tidak hanya berfokus pada pelaksanaan, tetapi juga memastikan bahwa inisiatif ini relevan, efektif dan mampu memberikan manfaat optimal bagi masyarakat sekitar," ujar dia.