Pakar: Perencanaan kota perlupertimbangkan perubahan perilaku manusia

id tata ruang kota,big data

Pakar: Perencanaan kota perlupertimbangkan perubahan perilaku manusia

Warga melintas di bawah kabel telekomunikasi yang semrawut. ANTARA FOTO/Yulius Satria Wijaya/Spt.

Melihat hal itu, Gamal memandang perlunya para perencana perkotaan untuk mempromosikan penggunaan konsep berbagi ruang hidup karena orang-orang akan lebih banyak bekerja dari rumah sehingga ruang rekreasi atau ruang bersantai mereka harus lebih dekat dengan area pemukiman.

Belajar dari momen pandemi, ia mengingatkan bahwa perencana juga harus dapat menghindari perencanaan tata ruang yang membuat masyarakat urban menjadi terjebak dalam ruang yang sangat kecil dalam waktu lama.

Dalam menghadapi tantangan global yang mengarah pada digitalisasi, menurutnya penting bagi pengajar di bidang perencanaan wilayah dan kota untuk mengajarkan kepada mahasiswa tentang analisis perkotaan yang berbasis pada data, khususnya data geospasial. Dengan begitu, calon perencana mampu melakukan analisis dan menyajikan informasi secara lebih detail.

Ia mencontohkan pengembangan Smart Land Surveillance System (SLSS) oleh Smart City Universitas Indonesia (SCUI) yang memanfaatkan big data. Sistem penginderaan jarak jauh (LiDAR/Light Detection and Ranging) diintegrasikan dengan data-data perizinan yang bersumber dari pemerintah. Menurutnya, pengembangan SLSS merupakan contoh yang baik tentang bagaimana pengintegrasian big data dan sistem informasi ke dalam perencanaan perkotaan dan analisis perkotaan.

Dengan sistem yang terintegrasi tersebut, visualisasi kawasan kota yang dapat dilihat dalam bentuk tiga dimensi itu mampu mendeteksi pelanggaran pembangunan serta memperkirakan tingkat pelanggaran terhadap pembangunan properti di atas suatu lahan. Selain itu, SLSS juga dapat menganalisis pertumbuhan perkotaan, termasuk melihat apakah pertumbuhan perkotaan telah melampaui daya dukung kota.

“Dengan melihat apa yang sebenarnya telah dibangun di sana dan apa yang sebenarnya telah dicatat, kita benar-benar dapat mengevaluasi apakah bangunan tertentu itu misalnya telah melakukan sesuatu yang bertentangan dengan apa yang telah diizinkan atau apa yang telah direncanakan di area tertentu itu,” kata Gamal.
 


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pakar: Perencanaan kota perlu pertimbangkan perubahan perilaku manusia