Saat berlayar ke Fiji, KRI WSH-991 sempatkan latihan peran di cuaca buruk
Dia menjelaskan para pengawak KRI WSH yang saat ini menjalankan misi muhibah dan kemanusiaan di empat negara Pasifik Selatan diharapkan dapat mengikuti standar prosedur operasional (SOP) saat menghadapi baik cuaca buruk maupun saat menyelamatkan orang yang jatuh di laut.
KRI WSH-991, yang merupakan kapal bantu rumah sakit di bawah kendali Koarmada III TNI AL, dalam misi muhibah dan kemanusiaan ke empat negara di Pasifik Selatan, yaitu Solomon, Fiji, Vanuatu, dan Papua Nugini. Sejauh ini, KRI WSH-991 telah merampungkan misinya ke Solomon, dan dijadwalkan tiba di Fiji pada 2 November 2024.
Dalam misi muhibah Satgas Port Visit Pasifik 2024, KRI WSH-991 menggelar bakti sosial, merenovasi tempat ibadah, membuka layanan kesehatan gratis, dan menyalurkan paket bantuan obat-obatan ke masing-masing negara tujuan.
Total pelayaran dijadwalkan berlangsung selama 48 hari sampai akhirnya kapal kembali ke markas di Sorong, Papua Barat Daya.
Pelayaran itu dipimpin oleh Komandan Satuan Tugas (Dansatgas) Port Visit Pasifik 2024 Kolonel Laut (P) Arif Prasetyo Irbianto.
Dalam pelayaran itu, KRI WSH-991 mengangkut total 177 personel, yang terdiri atas 141 pengawak kapal, dan 36 staf dari Satgas yang terdiri atas tim penyelam, pasukan pengamanan, dokter umum dan dokter spesialis, pelajar dari Papua, serta perwira penerangan dari Dinas Penerangan TNI AL.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KRI WSH-991 latihan hadapi cuaca buruk saat berlayar ke Fiji