Jakarta (ANTARA) - Dokter spesialis bedah plastik rekonstruksi dan estetik, Indri Aulia menegaskan bahwa tindakan implan penis hanya dilakukan untuk mengatasi gangguan tertentu seperti gangguan ereksi, bukan bertujuan untuk menambah volume penis.
“Untuk implan penis sebenarnya itu untuk gangguan yang lain. Contohnya, tidak bisa ereksi. Jadi, memang ada gangguan dari bagian dalam penisnya, sehingga tidak bisa ereksi. Implannya untuk tujuannya seperti itu,” kata Indri dalam acara gelar wicara secara daring di Jakarta, Rabu.
Adapun prosedur yang dapat diterima secara medis untuk melakukan penambahan volume penis, yaitu dengan menggunakan bahan atau sumber yang berasal dari tubuh sendiri, salah satunya lemak dari bagian perut dengan memperkirakan kehidupan dari jaringan yang dipindahkan tersebut.
Meski begitu, prosedur tersebut juga memiliki kemungkinan terjadinya penyerapan, sehingga tidak memberikan hasil maksimal.
“Dalam prosedur ini ada kemungkinan penyerapan dari lemak-lemak tersebut. Dia modalnya dari perut, tempat tinggalnya di perut, terus tiba-tiba dipindahkan ke penis, pasti butuh adaptasi. Akhirnya dia (lemak tersebut) tidak survive kalau tempatnya kurang baik,” kata Indri.