Rusia tuduh Prancis mengikis kebebasan berpendapat dengan tahan pendiri Telegram Durov

id durov,telegram,prancis,rusia,kebebasan berpendapat

Rusia tuduh Prancis mengikis kebebasan berpendapat dengan tahan pendiri Telegram Durov

Arsip - Bendera nasional Rusia di Kremlin, Moskow, Rusia (6/1/2023). (ANTARA/Xinhua/Alexander Zemlianichenko Jr/aa)

Durov yang merupakan kelahiran Rusia, adalah warga negara dari beberapa negara, termasuk Prancis.

Pria berusia 39 tahun itu ditahan di bandara bagian utara Paris pada Sabtu (24/8) atas tuduhan terkait dengan penggunaan kriminal aplikasi Telegram yang dibuatnya, termasuk terorisme, perdagangan narkoba, pencucian uang dan penipuan.

Terkait penangkapan pendiri Telegram tersebut, Presiden Macron telah berkomentar bahwa penangkapan Durov adalah keputusan hukum dan sama sekali bukan keputusan politik.

Pernyataan Macron itu muncul setelah para kritikus menuduh Prancis menyerang kebebasan berpendapat dan hak privasi jutaan pengguna Telegram yang ada di seluruh dunia.

Kedutaan Besar Rusia di Prancis mengemukakan bahwa pihak berwenang Prancis menolak bekerja sama ketika misi diplomatik Rusia meminta penjelasan terkait penahanan Durov.

Sumber: Sputnik-OANA


Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rusia tuduh Prancis mengikis kebebasan berpendapat dengan tahan Durov