Moskow (ANTARA) - Otoritas Perancis dituding mengikis nilai-nilai termasuk kebebasan berpendapat, dengan pernyataan mereka sendiri mengenai penangkapan pendiri Telegram Pavel Durov, kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova pada Selasa (27/8).
"Pejabat Paris tidak menunjukkan pengabaian, tetapi pengikisan nilai-nilai yang dinyatakan sendiri oleh mereka sebelumnya, termasuk kebebasan berpendapat," tulis Zakharova di Telegram, mengomentari kasus Durov.
Juru bicara Kemenlu Rusia tersebut memberikan perhatian khusus terhadap pernyataan yang dibuat oleh Presiden Prancis Emmanuel Macron pada Senin (26/8).
"Sebelum pernyataannya (Presiden Macron), Kementerian Luar Negeri Perancis menjelaskan penolakannya untuk mengomentari situasi seputar pendiri Telegram untuk 'menghormati peradilan Prancis.' Apakah ini berarti Macron tidak menghormati peradilan Prancis?" tulis Zakharova di Telegram.
Berita Terkait
CEO Telegram ditangkap Prancis, Rusia monitor reaksi internasional
Senin, 26 Agustus 2024 17:18 Wib
Polisi tangkap penyebar video pornografi anak lewat aplikasi Telegram
Minggu, 25 Agustus 2024 18:44 Wib
Polisi sebut tersangka video porno anak kelola ratusan akun
Jumat, 31 Mei 2024 16:55 Wib
Polisi ungkap penjualan video porno anak lewat aplikasi
Kamis, 30 Mei 2024 14:41 Wib
Kominfo gandeng Telegram blokir pembajakan konten olahraga
Kamis, 22 Februari 2024 15:23 Wib
Kapolri tindaklanjuti kritikan Sujiwo Tejo
Senin, 15 Januari 2024 10:25 Wib
535 perwira Polri dimutasi dan rotasi
Jumat, 8 Desember 2023 11:10 Wib
Agung pemuda Madiun tersangka peretasan akui jual channel telegram ke Bjorka
Sabtu, 17 September 2022 19:28 Wib