Palembang (ANTARA) - Penjabat Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Elen Setiadi mengatakan, butuh peranan semua pihak untuk meningkatkan produksi ikan di wilayah itu.
Elen di Palembang, Rabu, mengatakan, potensi perikanan dan kelautan punya memiliki hasil yang patut disyukuri utamanya untuk produksi ikan air tawar yang cukup besar seperti ikan patin, lele dan nila.
Begitupun dengan potensi kelautan akan terus dikembangkan mengingat secara historis Sumsel merupakan wilayah Kerajaan Sriwijaya yang dikenal sebagai kerajaan Maritim.
Oleh karena itu, bagaimana pengembangan produksi ikan ini tidak hanya untuk dikonsumsi sendiri namun juga ada peluang untuk ekspor.
"Dalam meningkatkan produksi ikan di Sumsel ini membutuhkan peran dari semua stakeholders termasuk dukungan dari pihak swasta melalui tanggung jawab sosial atau Corporate Social Responsibility (CSR)-nya," kata dia.
Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Sumsel Aries Irwan Wahyu mengatakan potensi perikanan di Sumsel cukup tinggi karena garis pantainya sepanjang pantai 570,14 kilometer.
"Potensi yang besar tersebut butuh kerjasama antara Provinsi dan Kabupaten/Kota dalam pengembangan dan pemanfaatannya," katanya.
Ia menjelaskan pada 2023 produksi perikanan budi daya Sumsel mencapai 457,77 ton. Provinsi Sumsel merupakan peringkat satu nasional produksi patin sebesar 91,93 ton pada 2023.
“Ada tiga daerah yang berkontribusi besar dalam peningkatan produksi ikan di Sumsel yaitu Kabupaten OKU Timur, Banyuasin, dan Kabupaten Musi Banyuasin (Muba),” katanya.
Menurut dia, Sumsel memiliki potensi yang sangat besar di bidang perikanan maka diperlukan upaya saling bahu membahu bersinergi dalam meningkatkan di bidang perikanan.
Ada delapan kabupaten yang melakukan kampung perikanan bubi daya kampung ikan Sumsel yakni ada kampung Patin, kampung nila, kampung lele, kampung baung dan kampung gabus.
"Sumsel ini ada kampung patin di OKU Timur yang menjadi kampung percontohan ditingkat Nasional, karena memang kita terbaik di tingkat nasional" ujar Irwan.