Keragaman kultur calon haji bagian strategi layanan kenyamanan di maktab

id Haji, jamaah haji, masyariq,Konsul haji

Keragaman kultur calon haji bagian strategi layanan kenyamanan di maktab

Konsul Haji KJRI Jeddah Nasrullah Jasam saat memberi sambutan pada Bimtek Pengurus Maktab Jamaah Haji Indonesia di Jeddah. (ANTARA/HO-Kemenag)

Tahun ini Indonesia mendapat 241.000 kuota, terdiri atas 213.320 haji reguler dan 27.680 haji khusus. Nasrullah Jasam mengatakan dari sisi usia, ada sekitar 45.000 peserta haji Indonesia yang masuk kategori lansia (65 tahun ke atas).

"Jamaah haji Indonesia sangat beragam. Dari sisi pendidikan ada yang hanya lulusan sekolah dasar, ada juga yang guru besar. Secara kultur juga beragam karena mereka berasal dari berbagai daerah di Indonesia," kata Nasrullah.

Bahkan, kata dia, secara pengalaman bepergian juga beragam. Tidak sedikit peserta haji Indonesia yang belum pernah bepergian ke luar negeri.

Nasrullah berharap konteks keragaman jamaah calon haji Indonesia ini bisa dipahami oleh pengurus Maktab. Pemahaman itu penting agar proses pelayanan yang diberikan juga bisa memperhatikan keragaman yang ada

Hal senada disampaikan oleh Ketua Masyariq M. Amin Indragiri yang menekankan agar para pengurus maktab bisa memperhatikan keragaman jamaah calon haji Indonesia dalam memberikan layanan. Selain itu, Amin juga menekankan pentingnya profesionalisme kerja dalam melayani jamaah.

"Kami mewakili Masyariq meminta agar maktab bekerja secara profesional," kata dia.

Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Konsul haji minta maktab pahami latar belakang jamaah Indonesia