LKBN ANTARA ajak wartawan Papua Barat angkat isu pemberitaan ekonomi
Jakarta (ANTARA) - Kepala Redaksi Ekonomi Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA Hani Sofia mengajak wartawan dari Papua Barat dan Papua Barat Daya memperbanyak mengangkat isu-isu di bidang ekonomi dalam pemberitaan di media masing-masing.
"Supaya informasi terkait potensi ekonomi bisa diperoleh para investor di luar Tanah Papua," kata Sofia pada kegiatan peningkatan kapasitas wartawan yang digelar Bank Indonesia Papua Barat di Jakarta, Selasa.
Menurut dia penyajian berita potensi ekonomi yang dilakukan secara konsisten oleh media massa, akan menarik minat pemilik modal untuk berinvestasi di Papua Barat maupun Papua Barat Daya. Pemberitaan tersebut harus dikemas secara baik dan benar menggunakan bahasa sederhana yang dilengkapi dengan akurasi data potensi agar lebih meyakinkan pembaca khususnya calon investor.
"Ada banyak hal yang bisa digarap teman-teman jurnalis untuk meningkatkan perekonomian," jelas Sofia.
Meski demikian, menurut Sofia, kemampuan wartawan dari Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam mengolah berita yang berkaitan dengan potensi perekonomian perlu ditingkatkan secara berkala.
Kegiatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas wartawan untuk menulis berita ekonomi yang berkualitas harus bertahap, karena berita ekonomi memiliki tingkat kesulitan tersendiri.
"Pengetahuan teman-teman wartawan Papua harus terus diperbaharui," ucap dia.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Roni Cahyadi menyebut, kapasitas wartawan menjadi hal penting dalam menunjang penyebarluasan berita ekonomi moneter yang semakin berkualitas, dan mudah dipahami masyarakat.
Ada dua narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi bagi 12 wartawan yaitu Managing Editor Direktorat Redaksi LKBN ANTARA Teguh Priyanto, dan Kepala Redaksi Ekonomi LKBN ANTARA Hani Sofia.
"Tujuan kami supaya teman-teman pers di daerah juga punya kemampuan yang sama dengan teman-teman pers di Jakarta," jelas Roni.
"Supaya informasi terkait potensi ekonomi bisa diperoleh para investor di luar Tanah Papua," kata Sofia pada kegiatan peningkatan kapasitas wartawan yang digelar Bank Indonesia Papua Barat di Jakarta, Selasa.
Menurut dia penyajian berita potensi ekonomi yang dilakukan secara konsisten oleh media massa, akan menarik minat pemilik modal untuk berinvestasi di Papua Barat maupun Papua Barat Daya. Pemberitaan tersebut harus dikemas secara baik dan benar menggunakan bahasa sederhana yang dilengkapi dengan akurasi data potensi agar lebih meyakinkan pembaca khususnya calon investor.
"Ada banyak hal yang bisa digarap teman-teman jurnalis untuk meningkatkan perekonomian," jelas Sofia.
Meski demikian, menurut Sofia, kemampuan wartawan dari Papua Barat dan Papua Barat Daya dalam mengolah berita yang berkaitan dengan potensi perekonomian perlu ditingkatkan secara berkala.
Kegiatan peningkatan kapasitas dan kapabilitas wartawan untuk menulis berita ekonomi yang berkualitas harus bertahap, karena berita ekonomi memiliki tingkat kesulitan tersendiri.
"Pengetahuan teman-teman wartawan Papua harus terus diperbaharui," ucap dia.
Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat Roni Cahyadi menyebut, kapasitas wartawan menjadi hal penting dalam menunjang penyebarluasan berita ekonomi moneter yang semakin berkualitas, dan mudah dipahami masyarakat.
Ada dua narasumber yang dihadirkan untuk memberikan materi bagi 12 wartawan yaitu Managing Editor Direktorat Redaksi LKBN ANTARA Teguh Priyanto, dan Kepala Redaksi Ekonomi LKBN ANTARA Hani Sofia.
"Tujuan kami supaya teman-teman pers di daerah juga punya kemampuan yang sama dengan teman-teman pers di Jakarta," jelas Roni.