Membedah KDRT dan upaya memutuskan rantainya sejak dini

id Kdrt, korban kdrt,berita palembang, berita sumsel

Membedah KDRT dan upaya memutuskan rantainya sejak dini

Ilustrasi pasangan suami istri (ANTARA/Pexels/lil artsy)

Apa dampaknya bagi korban? Menurut Noridha, biasanya meliputi bingung, sulit mengambil keputusan, secara fisik ada luka, mengalami perubahan sikap menjadi lebih negatif, sedih, ketakutan dan menyebabkan relasi korban dengan teman atau keluarganya terganggu.
 
Walau begitu, ada korban yang memilih bertahan. Noridha berpendapat ini bukan karena dia tidak sadar bahwa relasinya penuh kekerasan. Tetapi, ada kompleksitas sendiri, keruwetan, kebingungan sehingga korban sulit melepaskan diri.
 
Korban masih berharap pasangannya berubah, ingin menyelamatkan pernikahan, lalu secara emosi, ekonomi dan sosial bergantung pada pelaku, minim dukungan dari lingkungan sekitar, emosi negatif kuat bercampur dan belum lagi pelaku menyalahkan korban.
 
Diam bukan pilihan terbaik
 
Noridha mengemukakan, mendiamkan dan berpasrah bukan pilihan terbaik karena semakin lama KDRT didiamkan, maka risiko kefatalan dan dampak yang kompleks akan semakin kuat dirasakan korban.
 
Selain itu, kekerasan bukanlah cara komunikasi dan tidak ada satu orang pun yang berhak mendapatkan kekerasan dengan alasan apa pun.