Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS pada Selasa pagi merosot menjelang pertemuan dewan rapat kebijakan bank sentral Amerika Serikat (Federal Reserve) atau Federal Open Market Committee (FOMC).
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka turun 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.711 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.690 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat dan imbal hasil obligasi AS yang naik menjelang pertemuan FOMC besok," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Pada awal perdagangan Selasa pagi, rupiah dibuka turun 21 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.711 per dolar AS dari penutupan perdagangan sebelumnya sebesar Rp15.690 per dolar AS.
"Rupiah diperkirakan akan melemah terhadap dolar AS yang kembali menguat dan imbal hasil obligasi AS yang naik menjelang pertemuan FOMC besok," kata analis mata uang Lukman Leong kepada ANTARA di Jakarta, Selasa.
Investor mengantisipasi nada hawkish dari Federal Reserve terkait arah kebijakan suku bunga acuan karena data ekonomi yang lebih kuat belakangan ini terutama Indeks Harga Produsen atau Producer Price Index (PPI) dan Indeks Harga Konsumen atau Consumer Price Index (CPI) AS.
CPI AS naik dari 3,1 persen ke 3,2 persen. PPI naik dari 1 persen ke 1,6 persen. Sementara imbal hasil obligasi AS naik ke level 4,324 persen.
Lukman memproyeksikan kurs rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.800 per dolar AS.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Rupiah merosot jelang pertemuan FOMC ASCPI AS naik dari 3,1 persen ke 3,2 persen. PPI naik dari 1 persen ke 1,6 persen. Sementara imbal hasil obligasi AS naik ke level 4,324 persen.
Lukman memproyeksikan kurs rupiah hari ini akan bergerak di rentang Rp15.650 per dolar AS sampai dengan Rp15.800 per dolar AS.