Tito Karnavian ingatkan kewaspadaan terhadap terorisme harus tetap dijaga
Kemudian, untuk kelompok yang rentan terpapar terorisme, yakni perempuan, remaja, dan anak-anak, maka perlu program kontra radikalisasi. “Tujuannya apa? Untuk membuat mereka kebal, supaya mereka divaksin, supaya mereka tidak terkena paham radikal itu dan menolak bahkan aktif menolak paham radikal itu,” katanya.
Berikutnya, dia menyebut soal program netralisir ideologi terorisme dengan cara menyebarkan ideologi tandingan seperti ideologi Islam Nusantara, Pancasila, kebhinekaan, dan pluralisme.
“Ini bisa juga mengajak para akademisi yang paham, yang mengerti tentang keilmuan mereka. Bisa juga yang paling efektif adalah mengundang internal karena mereka memiliki budaya percaya orang dalam,” imbuh Tito.
Selain itu, dia juga menyarankan program netralisir saluran penyebaran paham terorisme, terutama di internet. Dia mengambil contoh pengerahan anak-anak muda di Arab Saudi yang mahir teknologi informasi dan paham media sosial untuk melakukan patroli internet.
“Yang terakhir adalah program untuk mengatasi konteks. Kalau daerah itu memang masalahnya masalah ekonomi; kembangkan ekonomi, cari pekerjaan. Kalau itu masalahnya dendam seperti di Poso, harus banyak program rekonsiliasi,” sambung Tito.
Rakernas BNPT 2024 mengusung tema “Melindungi Perempuan, Anak, dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dengan slogan “BNPT Hadir untuk Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia”.
Dalam sambutannya, Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka sepanjang tahun lalu. “Alhamdulillah, sepanjang tahun 2023, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia atau zero terrorist attack,” kata Rycko.
Namun demikian, Rycko mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada. Ia mengibaratkan fenomena nihil serangan teroris ini dengan teori gunung es, yakni tidak muncul di permukaan bukan berarti tidak ada pergerakan di bagian bawah.
“Di bawah permukaan terjadi peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tito Karnavian: Serangan teror nihil, tapi jangan berdiam diri
Berikutnya, dia menyebut soal program netralisir ideologi terorisme dengan cara menyebarkan ideologi tandingan seperti ideologi Islam Nusantara, Pancasila, kebhinekaan, dan pluralisme.
“Ini bisa juga mengajak para akademisi yang paham, yang mengerti tentang keilmuan mereka. Bisa juga yang paling efektif adalah mengundang internal karena mereka memiliki budaya percaya orang dalam,” imbuh Tito.
Selain itu, dia juga menyarankan program netralisir saluran penyebaran paham terorisme, terutama di internet. Dia mengambil contoh pengerahan anak-anak muda di Arab Saudi yang mahir teknologi informasi dan paham media sosial untuk melakukan patroli internet.
“Yang terakhir adalah program untuk mengatasi konteks. Kalau daerah itu memang masalahnya masalah ekonomi; kembangkan ekonomi, cari pekerjaan. Kalau itu masalahnya dendam seperti di Poso, harus banyak program rekonsiliasi,” sambung Tito.
Rakernas BNPT 2024 mengusung tema “Melindungi Perempuan, Anak, dan Remaja dari Ideologi Radikal Terorisme untuk Mempercepat Transformasi Ekonomi yang Inklusif dan Berkelanjutan” dengan slogan “BNPT Hadir untuk Perempuan, Anak, dan Remaja Indonesia”.
Dalam sambutannya, Kepala BNPT RI Rycko Amelza Dahniel mengatakan bahwa Indonesia terbebas dari serangan terorisme secara terbuka sepanjang tahun lalu. “Alhamdulillah, sepanjang tahun 2023, tidak ada satu pun serangan teroris secara terbuka yang terjadi di Indonesia atau zero terrorist attack,” kata Rycko.
Namun demikian, Rycko mengingatkan seluruh pihak untuk tetap waspada. Ia mengibaratkan fenomena nihil serangan teroris ini dengan teori gunung es, yakni tidak muncul di permukaan bukan berarti tidak ada pergerakan di bagian bawah.
“Di bawah permukaan terjadi peningkatan konsolidasi dan proses radikalisasi,” katanya.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Tito Karnavian: Serangan teror nihil, tapi jangan berdiam diri