Patroli siber digiatkan untuk atasi hoaks seusai pemungutan suara
Jakarta (ANTARA) - Kementerian Komunikasi dan Informatika menggiatkan patroli siber untuk mengatasi peredaran informasi bohong atau hoaks seusai pemungutan suara dalam pemilihan umum serentak tahun 2024.
"Patroli siber kita tingkatkan untuk mengantisipasi hoaks pasca-pemilu, yang diprediksi akan terus muncul selama sepekan dua pekan ke depan," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Usman menyampaikan bahwa tim Satuan Tugas Anti Hoaks berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam melaksanakan patroli siber.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengoperasikan mesin pengais konten negatif guna menangkal penyebaran konten-konten negatif di internet.
Mesin yang disebut automatic identification system (AIS) digunakan untuk mencari konten siber negatif serta hoaks supaya bisa dicegah peredarannya.
"Patroli siber kita tingkatkan untuk mengantisipasi hoaks pasca-pemilu, yang diprediksi akan terus muncul selama sepekan dua pekan ke depan," kata Direktur Jenderal Informasi dan Komunikasi Publik Kementerian Komunikasi dan Informatika Usman Kansong kepada ANTARA di Jakarta, Kamis.
Usman menyampaikan bahwa tim Satuan Tugas Anti Hoaks berkolaborasi dengan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) dalam melaksanakan patroli siber.
Kementerian Komunikasi dan Informatika juga mengoperasikan mesin pengais konten negatif guna menangkal penyebaran konten-konten negatif di internet.
Mesin yang disebut automatic identification system (AIS) digunakan untuk mencari konten siber negatif serta hoaks supaya bisa dicegah peredarannya.