Menteri PPPA kunjungi pameran fotografi ANTARA di Bali
Denpasar (ANTARA) - Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA), Gusti Ayu Bintang Darmawati Puspayoga mengunjungi pameran fotografi jurnalistik dalam menyemarakkan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-86 Lembaga Kantor Berita Nasional (LKBN) ANTARA di Living World Denpasar.
“Dari sekian foto yang saya lihat, itu betul-betul mengedukasi,” kata Bintang Puspayoga di sela mengunjungi pameran fotografi jurnalistik ANTARA Bali di Living World Denpasar, Sabtu.
Menteri PPPA mengungkapkan foto-foto tersebut menampilkan keunikan yang menambah wawasan dan mengedukasi masyarakat, termasuk anak-anak untuk mencintai budaya.
Selama hampir satu jam, Bintang mengamati satu per satu foto dari total 86 karya pewarta foto ANTARA Bali dan Nusa Tenggara.
Didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Widodo dan Kurator Pameran Ismar Patrizki, ia sempat tertegun melihat foto yang menampilkan prosesi Ngaben atau upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali yang berlangsung di Padangbai, Kabupaten Karangasem.
Uniknya, bade atau wadah yang membawa jenazah itu terlebih dahulu melewati air laut sepanjang sekitar 200 meter menuju kuburan, sesuai tradisi desa setempat, meski di kawasan itu sudah dibangun jalan menuju kuburan.
“Dari sekian foto yang saya lihat, itu betul-betul mengedukasi,” kata Bintang Puspayoga di sela mengunjungi pameran fotografi jurnalistik ANTARA Bali di Living World Denpasar, Sabtu.
Menteri PPPA mengungkapkan foto-foto tersebut menampilkan keunikan yang menambah wawasan dan mengedukasi masyarakat, termasuk anak-anak untuk mencintai budaya.
Selama hampir satu jam, Bintang mengamati satu per satu foto dari total 86 karya pewarta foto ANTARA Bali dan Nusa Tenggara.
Didampingi Kepala LKBN ANTARA Biro Bali Widodo dan Kurator Pameran Ismar Patrizki, ia sempat tertegun melihat foto yang menampilkan prosesi Ngaben atau upacara pembakaran jenazah umat Hindu di Bali yang berlangsung di Padangbai, Kabupaten Karangasem.
Uniknya, bade atau wadah yang membawa jenazah itu terlebih dahulu melewati air laut sepanjang sekitar 200 meter menuju kuburan, sesuai tradisi desa setempat, meski di kawasan itu sudah dibangun jalan menuju kuburan.