"Kalau kemarin itu memang iya tapi sudah diperiksa oleh LH ditegurkan ada warga yang membakar tandan kosong sawit kemarin itu," ujarnya.
Ia mengatakan, sekarang ini tidak ada lagi warga yang membakar tandan kosong sawit. Warga sudah ditegur oleh Dinas LH sehingga kini tidak ada lagi warga yang membakarnya.
"Waktu ada warga yang membakar tandan kosong sawit itu memang ada warga yang kena ISPA, kalau sekarang warga tersebut sudah sembuh," ujarnya.
Terkait dengan pengaruh asap dari cerobong PT KSM di wilayahnya, katanya, memang seperti itu dari dulu, kalau pabrik mengolah tandan buah segar kelapa sawit mau tidak mau ada asapnya.
"Kalau pabrik itu tidak ada cerobong asap yang bocor, kalau asapnya ke atas larinya, tetapi yang namanya angin dan asap pasti ada sedikit kena imbasnya," ujarnya.
Selanjutnya, katanya, berbagai pihak dari DLH, DPRD, kecamatan, dan desa meminta perusahaan tidak menjual tandan kosong sawit kepada warga.
Sementara itu, ia mengatakan, warga di wilayahnya membakar tandan kosong kelapa sawit untuk dijadikan pupuk.