Jakarta (ANTARA) - Kepala Ekonom Bank Permata Josua Pardede mengatakan rupiah pada awal perdagangan Selasa, melemah dipengaruhi kondisi pasar tenaga kerja Amerika Serikat (AS) yang lebih ketat.
Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Selasa pagi turun 20 poin atau 0,13 persen menjadi Rp15.643 per dolar AS dari sebelumnya Rp15.623 per dolar AS.
"Mayoritas mata uang Asia terdepresiasi terhadap dolar AS, didorong oleh sentimen yang berasal dari data pasar tenaga kerja AS," kata Ariston kepada ANTARA di Jakarta.
Pasar tenaga kerja AS mencatat angka yang lebih ketat, sehingga mengurangi kemungkinan Bank Sentral AS atau The Fed untuk menurunkan suku bunga kebijakannya lebih cepat pada kuartal I-2024.