Analis: Cadangan devisa diperkirakan naik, rupiah bisa menguat

id cadangan devisa,penguatan rupiah

Analis: Cadangan devisa diperkirakan naik, rupiah bisa menguat

Petugas mengecek uang tunai sebelum didistribusikan melalui kantor cabang dan mesin ATM di Pooling Cash Plaza Mandiri, Jakarta, Kamis (8/9/2022). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/foc.

Cadangan devisa itu dinilai mampu mendukung ketahanan sektor eksternal serta menjaga stabilitas makroekonomi dan sistem keuangan.

Lebih lanjut, Lukman memproyeksikan rupiah hari ini berpotensi bergerak di kisaran Rp15.450 per dolar AS hingga Rp15.550 per dolar AS.

Nilai tukar (kurs) rupiah terhadap dolar AS yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada perdagangan Kamis pagi dibuka melemah 28 poin atau 0,18 persen menjadi Rp15.522 per dolar AS dari posisi sebelumnya Rp15.494 per dolar AS.

Di sisi lain, investor mengantisipasi data tenaga kerja Amerika Serikat (AS), Non-Farm Payroll (NFP), besok yang diperkirakan akan lebih kuat dengan menambah 180 ribu pekerjaan.

Sementara itu, Bank Indonesia (BI) menerbitkan instrumen sekuritas valuta asing Bank Indonesia (SVBI) dan sukuk valuta asing Bank Indonesia (SUVBI) untuk menjaga stabilitas nilai tukar rupiah dan mendukung pengembangan pasar uang.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono sebelumnya mengatakan penerbitan SVBI dan SUVBI dilakukan untuk mengelola likuiditas valuta asing guna mendukung stabilitas nilai tukar rupiah.

Kedua instrumen tersebut sejalan dengan mekanisme pasar (promarket) untuk mendukung pendalaman pasar uang dalam valuta asing guna mendukung efektivitas kebijakan moneter, stabilitas sistem keuangan, dan sinergi pembiayaan ekonomi.

Selain itu, SVBI dan SUVBI memperluas akses penduduk dan bukan penduduk terhadap instrumen yang diterbitkan BI yang dapat mendukung upaya menarik arus investasi portofolio masuk (portfolio inflows) yang pada akhirnya memperkuat pencapaian stabilitas nilai tukar rupiah.