Jakarta (ANTARA) - Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra mengatakan rupiah berpotensi menguat terhadap dolar Amerika Serikat (AS) karena peluang pemangkasan suku bunga AS.
“Semalam, petinggi The Fed (Federal Reserve), Christopher Waller mengeluarkan pernyataan yang memberikan indikasi ke pasar mengenai peluang pemangkasan suku bunga acuan AS untuk beberapa bulan ke depan bila inflasi AS lanjut turun,” ujar dia ketika dihubungi Antara, Jakarta, Rabu.
Mengingat inflasi AS yang semakin menurun dari posisi pertengahan tahun lalu, yakni Consumer Price Index (CPI) year on year (yoY) 9,1 persen dan posisi saat ini sekitar 3,2 persen, apabila selanjutnya menurun, peluang pemangkasan semakin dekat.
Selain itu, data ekonomi AS semalam juga menunjukkan perekonomian AS mulai surut. Data tingkat keyakinan konsumen AS bulan sebelumnya direvisi menurun dari 102 ke 99.1.
Berita Terkait
Rupiah Selasa meningkat 54 poin menjadi Rp15.803 per dolar AS
Selasa, 19 November 2024 9:23 Wib
Tembus 1,77 triliun dolar AS, Bitcoin jadi alternatif investasi
Sabtu, 16 November 2024 14:12 Wib
Ekonom proyeksikan surplusperdagangan RI capai 2,74 miliar dolar AS
Jumat, 15 November 2024 10:14 Wib
Sinar Mas bangun SPBU bp pertamainvestasi tiga juta dolar AS
Kamis, 14 November 2024 10:14 Wib
Prabowo: perusahaan Indonesia-China akan teken kontrak 10 miliar dolar AS
Sabtu, 9 November 2024 13:07 Wib
Analis: Rupiah menguat pasca The Fed beri pernyataan "dovish"
Jumat, 8 November 2024 9:53 Wib
Kumpulkan 1,5 juta dolar AS, di persidangan Harvey paparkan perannya
Selasa, 5 November 2024 7:15 Wib
Rupiah Senin pagi melemah 3 poin menjadi Rp15.153 per dolar AS
Senin, 23 September 2024 9:53 Wib