Jakarta (ANTARA) - Pebulu tangkis tunggal putri Indonesia Gregoria Mariska Tunjung mengatakan kekuatan pola pikir adalah salah satu hal penting untuk dipersiapkan beriringan dengan kondisi fisik yang prima jelang BWF World Tour Finals (WTF) di Hangzhou, China, Desember.
Gregoria menilai, kedua hal tersebut menjadi penting mengingat format kompetisi BWF World Tour Finals berbeda dari turnamen-turnamen lainnya.
Jika turnamen BWF pada umumnya langsung memakai sistem gugur sejak putaran pertama, maka World Tour Finals akan diawali babak penyisihan grup menggunakan sistem round robin.
“Tahun lalu saya sudah pernah main juga (di World Tour Finals) dan satu grup sama An Se Young (Korea Selatan), Akane Yamaguchi (Jepang), dan Chen Yu Fei (China). Jadi buat saya, walaupun gim pertama menang, saya tetap harus fokus ke gim selanjutnya karena itu juga memengaruhi posisi kita di grup,” kata Gregoria saat ditemui di Jakarta, Senin.
“Dan kalau kalah juga tidak boleh langsung down karena besok juga harus langsung main lagi. Pastinya ini pengalaman yang bagus juga untuk saya, apalagi di Olimpiade (sistemnya) juga sama. Saya mau coba sebaik mungkin untuk mencapai posisi yang baik di grup,” ujarnya menambahkan.