Jakarta (ANTARA) - Direktur Utama PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk Sunarso mengungkapkan, transformasi proses bisnis melalui digitalisasi yang dilakukan BRI mengurangi risiko operasional (operational risk) dan biaya operasional (operational cost), sehingga membuat Perseroan semakin efisien.
Kondisi tersebut terlihat dari perbaikan rasio biaya terhadap pendapatan (cost to income/CIR) triwulan III-2023 menjadi 41,28 persen dari 42,55 persen pada triwulan III-2022.
“Ada periode yang memang kami harus mentransformasi bank ini supaya fundamentalnya baik dan kuat. Dengan demikian pertumbuhannya dapat berkelanjutan," ujar Sunarso di Jakarta, Senin.
Oleh karenanya, ia menuturkan, semakin baiknya fundamental dan tingkat efisiensi Perseroan tersebut mampu berdampak positif terhadap capaian kinerja keuangan, dengan pertumbuhan aset secara konsolidasi sebesar 9,93 persen pada triwulan III-2023 dibanding periode sama tahun lalu (year-on-year/yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun.
Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47 persen (yoy).
Berita Terkait
BRI catat laba triwulan I 2024 naik jadi Rp15,98 triliun
Kamis, 25 April 2024 11:57 Wib
BRI Palembang luncurkan program pasar ramadhan untuk mendorong inklusi keuangan
Senin, 18 Maret 2024 22:30 Wib
BRI antisipasi transaksi digital capai Rp49,37 kuadriliun pada 2022
Senin, 24 Januari 2022 21:32 Wib
BRI siap terapkan BI-FAST di BRImo
Jumat, 24 Desember 2021 11:14 Wib
BRI tegaskan komitmen kemudahan layanan dengan transformasi digital
Selasa, 7 September 2021 15:52 Wib
Polda Sumsel turunkan Brimob ke kabupaten rawan karhutla
Selasa, 27 Juli 2021 20:11 Wib
Nasabah BRI tetap gratis transaksi di ATM BRI hingga BRImo
Senin, 24 Mei 2021 17:56 Wib
BRI andalkan layanan digital banking "BRimo" saat pandemi
Kamis, 12 November 2020 13:04 Wib