Tiga orang dinyatakan meninggal dunia dalam kecelakaan pesawat TNI AU
"Dua jenazah sudah bergerak, diangkat oleh SAR dan akan dibawa menggunakan ambulan menuju Lanud Abd Saleh," katanya.
Jenazah korban kecelakaan pesawat tempur tersebut akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. TNI Angkatan Udara juga mendapatkan bantuan dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari kepolisian.
"Jenazah akan dibawa ke Lanud dan akan diperiksa terlebih dahulu, akan diperiksa kondisinya. Kami mendapatkan bantuan dari DVI. Kita akan periksa. Setelah itu disemayamkan di hanggar skadron dan akan dimakamkan di lokasi yang diminta keluarga," katanya.
Ia menambahkan lokasi kecelakaan dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 berada pada dua tempat yang berbeda. Namun titik lokasi kecelakaan tersebut keduanya berada di sebelah utara wilayah pegunungan.
"Dua pesawat itu jatuh di tempat berbeda, satu di sebelah utara, dan satu lainnya agak ke selatan. Namun keduanya berada di sebelah utara wilayah pegunungan," katanya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jatim, Kamis siang, kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Dalam sesi latihan itu, dua pesawat tempur itu diterbangkan oleh total empat perwira menengah TNI AU.
Empat perwira menengah tersebut yaitu Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan (Komandan Skadron Udara 21), Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb Yuda A. Seta.
Letkol Pnb Sandhra dan Kolonel Adm Widiono menumpang pesawat dengan nomor registrasi TT-3111, sementara Mayor Pnb Yuda dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat dengan nomor registrasi TT-3103.
Sandhra dan Yuda mengisi kursi depan kemudi (frontseater), sementara Widiono dan Subhan di kursi belakang (backseater).
Jenazah korban kecelakaan pesawat tempur tersebut akan dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu. TNI Angkatan Udara juga mendapatkan bantuan dari Tim Disaster Victim Identification (DVI) dari kepolisian.
"Jenazah akan dibawa ke Lanud dan akan diperiksa terlebih dahulu, akan diperiksa kondisinya. Kami mendapatkan bantuan dari DVI. Kita akan periksa. Setelah itu disemayamkan di hanggar skadron dan akan dimakamkan di lokasi yang diminta keluarga," katanya.
Ia menambahkan lokasi kecelakaan dua pesawat dengan nomor ekor TT-3111 dan TT-3103 berada pada dua tempat yang berbeda. Namun titik lokasi kecelakaan tersebut keduanya berada di sebelah utara wilayah pegunungan.
"Dua pesawat itu jatuh di tempat berbeda, satu di sebelah utara, dan satu lainnya agak ke selatan. Namun keduanya berada di sebelah utara wilayah pegunungan," katanya.
Dua pesawat tempur taktis EMB-314 Super Tucano TNI Angkatan Udara jatuh di Kabupaten Pasuruan, Jatim, Kamis siang, kurang lebih pukul 12.00 WIB. Dua pesawat itu bernomor registrasi TT-3111 dan TT-3103 yang tengah melakukan sesi latihan rutin.
Dalam sesi latihan itu, dua pesawat tempur itu diterbangkan oleh total empat perwira menengah TNI AU.
Empat perwira menengah tersebut yaitu Letkol Pnb Sandhra “Chevron” Gunawan (Komandan Skadron Udara 21), Kolonel Pnb Subhan (Danwing Udara 2 Lanud Abdulrachman Saleh), Kolonel Adm Widiono Hadiwijaya (Kepala Dinas Personel Lanud Abdulrachman Saleh), dan Mayor Pnb Yuda A. Seta.
Letkol Pnb Sandhra dan Kolonel Adm Widiono menumpang pesawat dengan nomor registrasi TT-3111, sementara Mayor Pnb Yuda dan Kolonel Pnb Subhan di pesawat dengan nomor registrasi TT-3103.
Sandhra dan Yuda mengisi kursi depan kemudi (frontseater), sementara Widiono dan Subhan di kursi belakang (backseater).