Butuh ilmu berbeda cegah peretas danpembobol

id serangan siber,perlindungan siber,berita sumsel, berita palembang,bobol m banking,akun bank,Honeynet Project,sistem it

Butuh ilmu berbeda cegah peretas danpembobol

Sistem peringatan dini dari Badan Sandi dan Siber Negara yang dapat diakses secara bebas. ANTARA/Ganet

Pengamanan siber

Kehadiran SOC menjadi hal penting bagi kampus-kampus di Indonesia untuk menghindari serangan siber, minimal antarkampus bisa saling melindungi kalau terjadi serangan.

Dosen dan ahli di bidang serangan siber Dr. Ir. Charles Lim, BSc, MSc menjelaskan keamanan siber telah menjadi kebutuhan utama dalam era digital saat ini.

SOC SGU ini mampu menjawab keperluan pemantauan ancaman siber internal sebagai sarana pembelajaran di SGU, serta akan digunakan sebagai pusat koordinasi tanggap insiden nasional untuk insiden yang dilaporkan ke komunitas ACAD-CSIRT (Academic Computer Security Incident Response Team).

Dalam melakukan tanggap insiden serangan siber, SGU dan ACAD CSIRT akan berkoordinasi dengan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) dan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN).

Dengan demikian, keberadaan SOC SGU ini diharapkan akan dapat berkontribusi dalam peningkatan keamanan siber di Indonesia, khususnya di lingkungan akademik.

Dalam bidang penelitian, SOC SGU ini juga direncanakan akan dipergunakan dalam SecureTech Research Hub, yang merupakan pusat riset di lingkungan SGU yang diharapkan bisa menjadi riset keamanan siber di Indonesia.

Menurut Dekan Fakultas Teknik dan TI SGU, Maulahikmah Galinium, dengan memantau ancaman serangan siber dan melakukan koordinasi tanggap insiden secara nasional, akan didapatkan data ancaman yang sangat berguna untuk peneliti keamanan siber dan akademisi dalam mengantisipasi serangan siber secara berkelanjutan.

Data potensi serangan dan serangan siber ini adalah sumber pengetahuan yang sangat berguna dalam membangun kesadaran tentang keamanan siber saat ini dalam proses belajar mengajar di perguruan tinggi di seluruh Indonesia.

Selanjutnya data ini diharapkan akan dapat mendorong pertumbuhan kemampuan dan kapasitas sumber daya manusia, baik pengajar atau peserta didik, untuk dapat mengikuti perkembangan ancaman siber yang terus berevolusi dan semakin kompleks.

Pada tahun 2018 SGU bekerja sama dengan BSSN dan komunitas Indonesia Honeynet Project (yang juga didirikan di SGU) untuk melakukan penelitian keamanan siber khususnya di bidang malware dan threat intelligence.

Penelitian ini telah mendapat pendanaan riset selama 3 tahun berturut-turut (2019, 2020, dan 2021) dari Information Society Innovation Fund (ISIF Asia - https://isif.asia/), yang merupakan program hibah riset kompetitif yang terbuka untuk negara-negara di Asia Pasifik dan didanai oleh APNIC (Asia Pacific Network Information Centre).

APNIC adalah organisasi yang melakukan pengaturan IP address untuk akses internet di Asia Pasifik. Hasil kerja sama tersebut telah dibukukan dalam laporan tahunan BSSN dan laporan tahunan hasil riset dengan dana hibah ISIF Asia, serta dipublikasikan dalam beberapa artikel ilmiah.

Pada tahun ini, SGU bersama Indonesia Honeynet Project dan Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) mendapatkan hibah riset ISIF Asia, yang akan difokuskan pada penelitian terhadap serangan siber pada infrastruktur Internet Exchange Indonesia (IIX) dengan melibatkan sebagian penyedia layanan internet di Indonesia.