Butuh ilmu berbeda cegah peretas danpembobol

id serangan siber,perlindungan siber,berita sumsel, berita palembang,bobol m banking,akun bank,Honeynet Project,sistem it

Butuh ilmu berbeda cegah peretas danpembobol

Sistem peringatan dini dari Badan Sandi dan Siber Negara yang dapat diakses secara bebas. ANTARA/Ganet

Jakarta (ANTARA) - Peretas dan pembobol menjadi profesi yang dibenci semua orang. Meski sudah sekian banyak pelakunya ditangkap dan diproses hukum, tetap saja kasus demi kasus bermunculan bahkan dengan modus yang lebih canggih dan rapi.

Korbannya tidak hanya perseorangan tetapi juga perusahaan kelas atas. Padahal mereka sudah memiliki sistem IT yang kuat untuk menangkal para peretas dan pembobol.

Kalau menengok ke belakang salah satu bank besar pernah diretas yang membuat seluruh nasabahnya mengalami kesulitan untuk mengakses layanan perbankan.

Hal ini menunjukkan bahwa secanggih apa pun sistem perlindungan jaringan digital--baik itu di tingkat pemerintah, BUMN, swasta, bahkan perbankan--apabila standar, operasi, dan prosedur (SOP) akses jaringan tidak dikelola dengan sistem pengamanan ketat, maka cepat atau lambat "serangan" bakal terjadi.

Ketua Academic Computer Security Incident Response Team (Acad C-SIRT) yang juga Rektor Universitas Pradita Kabupaten Tangerang Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit mengatakan SOP ini harus dipatuhi agar orang yang berniat jahat tidak bisa menembus sistem.

Ketua Academic Computer Security Incident Response Team (Acad C-SIRT) yang juga Rektor Universitas Pradita Kabupaten Tangerang Prof. Dr. Ir. Richardus Eko Indrajit, M.Sc., M.B.A., M.Phil., M.A ANTARA/ Ganet