Chitra mengungkapkan sudah lama tertarik untuk mengeksplorasi denim, namun, terkendala dengan proses yang pada umumnya menggunakan banyak air dan energi sehingga kurang ramah lingkungan.
"Tarum" adalah eksplorasi lanjutan dari koleksi "Baur", saat mendesain koleksi itu Sejauh Mata Memandang juga memikirkan hasil akhir produk, penggunaan air yang sangat minim, serta lebih ramah lingkungan.
Keseluruhan proses pemintalan benang, pewarnaan benang, dan penenunan dilakukan oleh mitra pengrajin Sejauh Mata Memandang di beberapa tempat di Jawa Tengah. Selain itu, benang daur ulang yang dipakai untuk koleksi “Tarum” diperoleh dari program pengumpulan pakaian bekas tidak layak pakai yang dilakukan oleh Sejauh Mata Memandang bersama EcoTouch.
Mitra penenun Sejauh Mata Memandang di kota Pekalongan, Mugi, yang terlibat dalam proses penenunan, menjelaskan telah memproduksi 40 meter kain denim untuk koleksi Tarum.
Keseluruhan proses mulai dari menggulung benang, mewarnai, menghani, dan pencucukan memakan waktu 12 hari. Setelah itu, kain masuk ke proses penenunan, pencucian dan pengeringan selama dua hari, serta satu hari tambahan untuk proses pengendalian mutu.
"Untuk proses pewarnaan benang, kami menggunakan pewarna nabati dengan teknik pencelupan tangan (hand-dye) sebanyak 14 kali, menggunakan satu liter air untuk tahap pewarnaan dan satu liter air untuk tahap pencucian. Cairan pewarna nabati dan air cucian ini bisa digunakan berulang-ulang sampai habis sehingga tidak menyisakan limbah," kata Mugi.
Dalam peluncuran "Tarum", Sejauh Mata Memandang menggandeng aktris Lutesha sebagai muse serta sederet aktivis lingkungan yang membawa pesan penting untuk lingkungan dan mengingatkan manusia untuk selalu aktif merawat Bumi.