Misalnya pada Senin (2/10/2023), data indeks Purchasing Managers' Index (PMI) manufaktur AS dari The Institute for Supply Management (ISM) pada September 2023 menunjukkan pemulihan naik ke angka indeks 49,0 dari sebelumnya 47,7.
"Dari dalam negeri belum ada yang bisa mendukung rupiah. Revisi PP (Peraturan Pemerintah) DHE SDA (Devisa Hasil Ekspor dari Barang Ekspor Sumber Daya Alam) masih perlu waktu untuk meningkatkan cadangan devisa Indonesia," ucap Lukman.
Senada, Pengamat Pasar Uang Ariston Tjendra menganggap pengaruh dari ekspektasi suku bunga tinggi akan berlanjut hingga akhir tahun menimbang The Fed akan mengeluarkan kebijakan penting pada Desember 2023. Ekspektasi suku bunga tinggi turut didukung data ekonomi AS, terutama data inflasi yang belum menurun ke arah target 2 persen.
Sentimen pasar terhadap suku bunga tinggi masih tinggi hingga akhir tahun. Sentimen tersebut dapat di-counter bila data ekonomi AS menunjukkan inflasi dan kondisi ketenagakerjaan menurun.