Gubernur Sumsel sebut pemadaman karhutla OKI juga amankan penerbangan Bandara SMB II

id karhutla sumsel, penerbangan bandara,smb II, pangdam Sriwijaya

Gubernur Sumsel sebut pemadaman karhutla OKI juga amankan penerbangan Bandara SMB II

KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahmah berbincang-bincang dengan Gubernur Sumsel H Herman Deru di kantor BPBD Provinsi Sumatera Selatan, Jumat. Pada kesempatan itu hadir juga Ketua DPRD Sumsel, Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Danrem 044/Gapo, Danlanu SH Herlambang Palembang. (ANTARA/Syarif Abdullah)

Palembang, Sumsel (ANTARA) - Gubernur Sumatera Selatan H Herman Deru menyebutkan upaya penanganan karhutla di wilayah Kabupaten Ogan Komering Ilir  (OKI) menjadi prioritas karena dampak asapnya dapat berpengaruh terhadap lalu lintas penerbangan di Bandara Sultan Mahmud Baddarudin II Palembang.

"Salah satu alasan fokus penanganan karhutla di Kabupaten OKI, karena daerahnya sangat luas dan punya gambut yang luas juga disana. Dampaknya ke bandara SMB II Palembang, jadi diupayakan maksimal juga untuk menjaga jadwal penerbangan jangan sampai terganggu," kata Gubernur Herman Deru saat menerima kunjungan KSAD Jenderal TNI Dudung Abdurrahman di Palembang, Jumat.

Ia menyebutkan, lokasi Bandara SMB II di Palembang dengan arah angin di musim kemarau sangat terdampak bila terjadi karhutla di OKI.

"Dalam beberapa hari terakhir ini ada terjadi asap, namun tidak sampai ke mengganggu penerbangan. Sejauh ini baru sebatas delay saja mungkin ya," katanya di sela sambutannya.

Jadi, menurut dia semaksimal mungkin optimalisasi pemadaman karhutla di OKI terus ditingkatkan, meski kondisi alamnya cukup berat dan rentan terbakar.

"Ada setengah juga lahan gambut di sana, terluas di Sumsel. Bahkan ada yang sampai kedalaman 27 meter, ini jelas tantangan di sana," kata gubernur.

Sehingga salah satu upaya pemadaman di sana hanya bisa dilakukan dengan helikopter water bombing. Ia menyebutkan Sumsel ada lima unit helikopter yang diperbantukan untuk mengatasi karhutla di Sumsel.

Terkait dengan siklus kemarau kering empat tahunan, yang mana 2023 ini masuk siklus itu, menurut gubernur tidak perlu menjadi kekhawatiran, yang terpenting terus melakukan upaya bersama penanggulangan karhutla dan dampaknya serta tetap berdoa.

Disebutkan siklus kemarau panjang terjadi pada 2015 dan 2019, sehingga 2023 ini ditengarai terjadi fenomena serupa, meskipun El Nino masih moderat.

"Kita terima kasih kepada TNI, Polri, BPBD, institusi terkait dan warga Sumsel yang sudah melakukan berbagai upaya pencegahan karhutla secara maksimal," kata Herman Deru.

Selain KSAD, pada kesempatan itu hadir pula Pangdam II Sriwijaya, Kapolda Sumsel, Kepala BPBD Sumsel, Kabasarnas Sumsel, Danlanud SM Herlambang, Danrem 044/Gapo serta para komandan satuan kewilayahan TNI dan Polri di Sumsel.