OCA dan NADO wajibkan atlet Asian Gamespahami regulasi anti-doping

id anti-doping,regulasi anti-doping,IADO,WADA,OCA,NADO,berita sumsel, berita palembang

OCA dan NADO wajibkan atlet Asian Gamespahami regulasi anti-doping

Sekretaris Jenderal Indonesia Anti-Doping Organization (IADO) Eka Wulan Sari (kedua kiri) disaksikan Director of Testing IADO Linda Rosalina (kiri), Wakil Sekertaris Jenderal I PB PERPANI Kuswahyudi (kedua kanan) dan Waketum ll Pembinaan dan Prestasi PB Perpani Abdul Razak (kanan) menandatangani nota kesepahaman (MoU) di Jakarta, Rabu (8/3/2023). ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat/nym


Sebelumnya, IADO juga telah menggelar edukasi anti-doping kepada atlet sepeda Indonesia. Terdapat tujuh atlet dan pelatih Ikatan Sport Sepeda Indonesia (ISSI) yang berpartisipasi dalam kegiatan yang digelar di Yogyakarta pekan lalu tersebut.

Dalam kegiatan tersebut IADO khusus membahas materi edukasi pentingnya atlet menggunakan dan mengisi aplikasi terkait keberadaannya (whereabouts), yang kini menjadi salah satu syarat wajib pada pertandingan Asian Games Hangzhou, China.

OCA pun sangat mendukung atlet untuk membuka situs ADEL dan menyelesaikan modul e-learning berjudul international level athletes terlebih saat ini materi ADEL sudah tersedia dalam Bahasa Indonesia.

OCA berharap dengan adanya kewajiban atlet untuk mengerjakan modul akan membuat atlet menjadi teredukasi dan meningkatkan rasa kesadaran mereka terhadap anti-doping dan konsekuensi dari doping.

Asian Games ke-19 yang diadakan di Hangzhou, China pada 23 September - 8 Oktober adalah ajang multicabang olahraga paling bergengsi se-Asia mempertandingkan sebanyak 40 cabang olahraga, 61 disiplin, dan 483 nomor pertandingan.