Teriknya sinar Matahari di kawasan Blok Kanaga Warunggunung, Kabupaten Lebak, Provinsi Bateng, tidak menghalangi petani menggarap lahan. Ada yang mencangkul, ada pula yang memanen aneka sayuran.
Petani di Blok Kanaga, Provinsi Banten, itu kini beralih tanam, dari tanaman padi ke budi daya aneka sayuran.
Pengembangan tanaman sayuran memang cocok di lahan dataran rendah dengan tanaman peria, terung, kacang panjang, jagung manis, dan oyong.
Petani mengembangkan tanaman sayuran itu sejak Mei 2023 karena diperkirakan akan terjadi perubahan iklim, dampak El Nino atau kekeringan yang puncaknya pada Agustus -September 2023.
Dengan demikian, petani menyiasati kekeringan itu dengan tanaman sayuran karena tidak banyak membutuhkan air dibandingkan tanaman padi.
Apalagi, lahan dataran rendah itu masuk kategori lahan tadah hujan dan petani melakukan gerakan tanam padi bila curah hujan tinggi.
Namun, saat ini areal persawahan kini menjadi aneka sayuran dan bisa memasok ke Pasar Rangkasbitung, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, dan Pasar Kebayoran Jakarta.
"Kami mengembangkan tanaman sayuran itu dari Mei 2023 untuk menyiasati kekeringan," kata Dede (62), petani di Blok Kanaga, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, akhir pekan ini.
Pengembangan tanaman sayuran cukup menguntungkan karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Kebanyakan produksi sayuran itu sudah ditampung tengkulak untuk kemudian dikirim ke Pasar Rangkasbitung, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, dan Pasar Kebayoran Jakarta.
"Saat ini kami lebih fokus menggeluti usaha budi daya tanaman sayuran," kata Dede.
Petani di Blok Kanaga, Provinsi Banten, itu kini beralih tanam, dari tanaman padi ke budi daya aneka sayuran.
Pengembangan tanaman sayuran memang cocok di lahan dataran rendah dengan tanaman peria, terung, kacang panjang, jagung manis, dan oyong.
Petani mengembangkan tanaman sayuran itu sejak Mei 2023 karena diperkirakan akan terjadi perubahan iklim, dampak El Nino atau kekeringan yang puncaknya pada Agustus -September 2023.
Dengan demikian, petani menyiasati kekeringan itu dengan tanaman sayuran karena tidak banyak membutuhkan air dibandingkan tanaman padi.
Apalagi, lahan dataran rendah itu masuk kategori lahan tadah hujan dan petani melakukan gerakan tanam padi bila curah hujan tinggi.
Namun, saat ini areal persawahan kini menjadi aneka sayuran dan bisa memasok ke Pasar Rangkasbitung, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, dan Pasar Kebayoran Jakarta.
"Kami mengembangkan tanaman sayuran itu dari Mei 2023 untuk menyiasati kekeringan," kata Dede (62), petani di Blok Kanaga, Kecamatan Warunggunung, Kabupaten Lebak, akhir pekan ini.
Pengembangan tanaman sayuran cukup menguntungkan karena permintaan pasar cenderung meningkat.
Kebanyakan produksi sayuran itu sudah ditampung tengkulak untuk kemudian dikirim ke Pasar Rangkasbitung, Pasar Induk Tanah Tinggi Kota Tangerang, dan Pasar Kebayoran Jakarta.
"Saat ini kami lebih fokus menggeluti usaha budi daya tanaman sayuran," kata Dede.