4 legenda tutup Java Jazz 2023

id vina panduwinata,faris rm,deddy dhukun,mus mujiono,java jazz festival 2023,jjf 2023,java jazz

4 legenda tutup Java Jazz 2023

Empat musisi legendaris Tanah Air, Deddy Dhukun (kiri), Fariz RM (kedua dari kiri), Mus Mujiono (kedua dari kanan), Vina Panduwinata (kanan), tampil di atas panggung Java Jazz Festival 2023, di Jiexpo Kemayoran, Jakarta Pusat, Minggu (4/6). (ANTARA/Pamela Sakina)

Usai “Keraguan”, Deddy kembali ke belakang panggung, dan membiarkan musisi yang dijuluki George Benson Indonesia itu tampil sembari mahir memainkan gitar klasiknya.

“Hayo tebak saya bawakan lagu apa?” kata Mus bergurau dengan penonton.

Musisi dengan sapaan akrab Nono itu kemudian melanjutkan aksinya dengan lincah membawakan tembang “Arti Kehidupan” dan “Tanda-tandanya”, mengingatkan penonton pada kisah percintaan mereka semasa muda.

Usai Mus Mujiono membawakan tiga tembang, giliran Fariz RM yang beraksi di atas panggung.

Dengan keytar merahnya, kawan mendiang David Bowie itu melantunkan “Nada Kasih” dan berhasil membuat seisi aula bernyanyi tanpa lirik yang salah, seakan lupa dengan berbagai masalah kehidupannya.

“Seru ya, orang tua-orang tua ini, ya gitu lah, nafas diirit-irit, buat kepentingan yang lain,” kata Fariz berkelakar.

Sama dengan Deddy dan Mus, Fariz menyudahi penampilan solonya dengan membawakan total tiga lagu, termasuk “Sakura” dan tembang andalannya “Barcelona”.

“Terima kasih, tanpa banyak kata lagi, Vina Panduwinata!” Sorak Fariz menyambut giliran Diva Indonesia ambil alih panggung.

Wanita yang akrab dengan sapaan Mama Ina itu tampil anggun dengan gaun hitam keunguan penuh gemerlap yang dibalut dengan jas hitam.

Awalnya, ia dijadwalkan membawakan empat tembang, yakni “Didadaku Ada Kamu”, “Cinta”, dan “Aku Makin Cinta”, serta medley dari tiga lagu “Aku Melangkah Lagi”, “Satu Dalam Nada Cinta”, dan “Salamku Untuknya”.

Namun, penonton yang sedang senang-senangnya itu memohon pada Vina untuk menambah satu tembang lagi, “Biru”, dan ia pun mengabulkannya.

“Masya Allah, itu manager mama Ina udah nyuruh pulang,” kata dia sembari tertawa.

Kemudian, keramaian pun pecah atas kembalinya Deddy, Mus, dan Fariz RM ke atas panggung untuk bergabung dengan Vina Panduwinata membawakan tembang terakhir “Semua Jadi Satu”.

Para penonton tak henti bernyanyi dan menari mengikuti irama lagu. Sungguh sebuah penutupan yang epic.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Nostalgia dengan 4 musisi legendaris di penutupan Java Jazz 2023