Jakarta (ANTARA) - Asosiasi Produsen Air Minum Kemasan Nasional (Asparminas) memproyeksi penjualan galon air minum berbahan Polietilena Tereftalat (PET) akan meningkat menyusul rencana peralihan galon air minum berbahan polikarbonat yang berisiko Bisfenol A (BPA).
Sekretaris Jenderal Asparminas Eko Susilo dalam keterangan di Jakarta, Jumat, mengungkapkan pengenalan dan penggantian galon guna ulang PET yang disebut lebih aman dan bebas senyawa kimia itu sudah sukses dilakukan di Manado (Sulawesi Utara) dan Bali, dan diharapkan bisa meluas ke wilayah lain di seluruh Indonesia.
“Kami mendengar market leader (pemimpin pasar) industri telah meminta sejumlah supplier (pemasok) untuk menyiapkan instalasi mesin produksi galon yang bisa mendukung rencana shifting (peralihan) dari galon polikarbonat yang berisiko BPA ke galon PET yang lebih aman, sehat dan bebas senyawa kimia berbahaya tersebut,” ungkapnya.
Eko menilai rencana peralihan oleh pemimpin pasar dipastikan akan mengubah lanskap bisnis air minum dalam kemasan (AMDK) di dalam negeri yang mayoritas mengedarkan galon guna ulang polikarbonat di wilayah Jakarta dan sekitarnya.
Bisfenol A atau BPA adalah senyawa kimia yang dapat memicu kanker, gangguan hormonal dan kesuburan pada pria dan wanita, serta gangguan tumbuh kembang janin dan anak.
Kendati jamak digunakan sebagai bahan baku produksi galon guna ulang, senyawa tersebut diketahui mudah luruh dari kemasan galon dan rawan terminum oleh konsumen hingga ke level yang melebihi ambang batas aman.