"Dari sisi bisnis, penggantian produk diam-diam seperti itu tentu suatu pencapaian yang positif untuk market leader yang menguasai mayoritas pangsa pasar galon guna ulang," katanya.
Data BPOM menyebutkan sekitar 50 juta orang Indonesia rutin mengkonsumsi galon guna ulang dari kemasan polikarbonat. Data lembaga riset konsumen, AC Nielsen, menunjukkan volume penjualan galon bermerek mencapai 10,7 miliar liter pada 2022, atau naik 3,4 persen dari setahun sebelumnya, dengan total penjualan Rp9,7 triliun.
Adapun penjualan galon polikarbonat mencakup 92 persen dari pangsa pasar galon bermerek. Selebihnya adalah pasar galon PET yang saat ini hanya dibagi oleh dua perusahaan, yakni Cleo (5 persen) dan Le Minerale (3 persen).
Eko juga menyebut pasar galon PET diperkirakan bakal bertumbuh seiring upaya sejumlah produsen memperkenalkan produk “baby galon” atau galon berukuran mini dengan desain menarik dan kemasan yang bebas BPA.
Di sejumlah kota, utamanya Jakarta, sejumlah jenama lokal, termasuk Aminis, Chrystaline dan Cleo, membanjiri pasar dengan galon mini ukuran 5 liter dan 6 liter.
“Galon mini hadir untuk menjawab permintaan masyarakat atas air galon yang pas untuk acara atau kegiatan tertentu di luar rumah. Dari sisi lingkungan, lanjutnya, galon PET dalam beragam ukuran tersebut lebih ramah lingkungan karena plastik PET lebih mudah didaur ulang dan bernilai ekonomis tinggi,” imbuh Eko.