Lebih lanjut, Eko mengemukakan pemimpin pasar industri AMDK awalnya memperkenalkan galon guna ulang berbahan PET di Manado sekitar empat atau tahun yang lalu.Kehadiran produk tersebut di Manado, mudah dikenali dari fisik galon yang terlihat lebih bening dan segar, berbarengan dengan penarikan (recall) diam-diam galon berbahan polikarbonat yang merajai pasar setempat. Kemasan galon polikarbonat mudah dikenali dari tampilan fisiknya yang terlihat keruh dan buram.
"Saat ini, sekitar 80 persen galon yang beredar di area Manado adalah galon dengan kemasan PET," katanya.
Sementara itu, penggantian galon polikarbonat oleh pemimpin pasar di wilayah Bali mulai berlangsung sekitar tahun 2018.
“Saat ini, peredaran galon guna ulang berbahan PET oleh market leader di wilayah Bali telah mencapai lebih dari 80 persen,” kata Eko.
Menariknya, lanjut Eko, penarikan galon polikarbonat di Manado dan Bali berlangsung mulus, tanpa ada pengumuman apapun dari produsen sehingga toko, jaringan distributor dan konsumen di dua wilayah tersebut tak mengetahui adanya penggantian produk tersebut.
Keberhasilan penggantian produk polikarbonat tersebut juga didukung fakta produk pengganti galon PET memiliki tampilan mirip dengan galon lama, begitu pula distribusinya yang masih dengan model isi ulang dengan harga jual yang sama.