OKU Timur sukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan

id Budi daya sayuran, bercocok tanam, perkarangan rumah, Gerakan Sumsel Mandiri Pangan, Pemkab OKU Timur

OKU Timur sukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan

Tim Penggerak PKK OKU Timur bersama Dinas Ketahanan Pangan meninjau panen sayuran dan buah di Desa Tanjung Mas, Rabu. (ANTARA/Edo Purmana/23)

Martapura (ANTARA) - Kabupaten Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumatera Selatan menyukseskan Gerakan Sumsel Mandiri Pangan (GSMP) dengan mengajak masyarakat untuk memanfaatkan perkarangan rumah sebagai media bercocok tanam.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan OKU Timur, Muhammad Yani di Martapura, Rabu mengatakan program yang digagas oleh Gubernur Sumsel, Herman Deru ini sudah dijalankan sejak beberapa tahun terakhir.

Dalam program ini Pemkab OKU Timur ingin merubah cara pandang (mindset) masyarakat khususnya para ibu rumah dari konsumen menjadi produsen dengan membudidayakan berbagai jenis tanaman seperti tanaman cabai, timun, bawang, terong dan buah pepaya dengan memanfaatkan pekarangan rumah.

Sebagai bentuk dukungan, para ibu rumah tangga ini sebelumnya dibantu berbagai jenis bibit tanaman tersebut untuk ditanam dengan sistem polibag di pekarangan rumah masing-masing.

"Terbukti budi daya yang mereka lakukan sejak beberapa bulan terakhir membuahkan hasil yang dipanen hari ini," katanya saat meninjau panen sayur mayur dan buah yang ditanam masyarakat Desa Tanjung Mas di pekarangan rumah warga masing-masing.

Ia berharap apa yang dilakukan masyarakat Desa Tanjung Mas ini dapat menjadi percontohan bagi desa-desa lainnya di OKU Timur untuk menambah penghasilan dari hasil bercocok tanam.

"Dalam hal ini pemerintah daerah terus mendukung dengan memberikan bantuan bibit tanaman untuk rumah tangga miskin sehingga masyarakat OKU Timur dapat lebih maju dan sejahtera," ujarnya.

Ketua Tim Penggerak PKK OKU Timur, Sheila Noberta menambahkan, melalui program GSMP para ibu rumah tangga di daerah itu diajak berkreasi dan mandiri dengan bercocok tanam untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari.

"Minimal hasil yang ditanam ini dapat dikonsumsi sendiri sehingga mereka tidak lagi harus membeli sayur mayur di pasar," katanya.

Dalam budi daya tanaman tersebut pihaknya memberikan pelatihan kepada ibu tangga tentang cara menanam sayur mayur dan buah dengan baik sehingga hasil panen yang didapat dapat sesuai harapan.

"Dalam program ini kami memberikan pendampingan melalui pelatihan tentang cara bercocok tanam menggunakan lahan seadanya di pekarangan rumah," ujarnya.