Wakil Wali Kota Palembang ajak warga galakkan pemberantasan sarang nyamuk DBD

id Wawako Palembang, ajak warga, galakkan pemberantasan sarang nyamuk, psn, cegah DBD, demam berdarah dengue

Wakil Wali Kota Palembang ajak warga galakkan pemberantasan sarang nyamuk DBD

Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda (ANTARA/Yudi Abdullah)

Palembang (ANTARA) - Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda mengajak warga di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu menggalakkan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) untuk mencegah lonjakan kasus penyakit demam berdarah dengue (DBD).

"Akhir-akhir ini masih terdapat cukup banyak warga yang terjangkit DBD, kondisi tersebut perlu diantisipasi dengan menggalakkan PSN agar tidak semakin banyak yang terjangkit penyakit tersebut," kata dia di Palembang, Sumatera Selatan, Sabtu.

Dia menjelaskan pemberantasan sarang nyamuk penyebab penyakit DBD itu seperti membersihkan lingkungan sekitar rumah dari benda yang dapat menampung air hujan.

Selain itu, rutin menguras bak di kamar mandi, tempat penampungan air, menutup tempat penyimpanan air untuk minum dan memasak, serta tidak menggantung pakaian di kamar.

Dengan membersihkan tempat yang biasa dijadikan sarang nyamuk tersebut diharapkan di sekitar lingkungan rumah dan permukiman warga tidak berkembang biak nyamuk Aedes aegypti penyebab DBD.

Kepala Dinas Kesehatan Kota Palembang dr Fenty Aprina mengimbau masyarakat di "Bumi Sriwijaya" --sebutan untuk Kota Palembang-- ini agar menggencarkan pemberantasan sarang nyamuk.

"Kasus demam berdarah dengue (DBD) yang tercatat sepanjang musim hujan 2022 hingga Januari 2023 ini mencapai 900 kasus lebih, melihat masih cukup banyak warga yang terjangkit DBD, kegiatan PSN perlu digencarkan lagi," ujarnya.

Jumlah kasus DBD pada 2022 paling tinggi dalam lima tahun terakhir.

Berdasarkan data, pada 2018 tercatat 246 kasus DBD, tahun 2019 terdapat 697 kasus, tahun 2020 tercatat 435 kasus DBD, dan tahun 2021 tercatat 237 kasus.

"Selain dipengaruhi faktor curah hujan yang tinggi pada tahun 2022, penyebab peningkatan kasus DBD dikarenakan kurang maksimalnya penerapan pemberantasan sarang nyamuk oleh warga Kota Pempek ini," ujar Kadinkes Fenty Aprina.