Paguyuban Sinar Mas Sumsel membuka layanan aduan bantu korban bencana

id Paguyuban Sinar Mas Sumsel,PSM Care,bantuan korban bencana

Paguyuban Sinar Mas Sumsel membuka layanan aduan bantu korban bencana

Ketua Yayasan Paguyuban Sinar Mas Sumsel Iwan Setiawan mengenalkan layanan pengaduan untuk membantu warga daerah setempat yang menjadi korban bencana PSM Care, dalam acara silaturahmi Paguyuban Sinar Mas Sumsel bersama mitra di Hotel Harper Palembang, Rabu (11/1/2023) (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Jadi setiap ada kebencanaan seperti kebakaran, kebanjiran atau apa pun itu tolong hubungi kami di nomor PSM Care ini

Palembang (ANTARA) - Paguyuban Sinarmas Provinsi Sumatera Selatan membuka layanan pengaduan untuk membantu warga daerah setempat yang menjadi korban bencana.

Ketua Yayasan Paguyuban Sinar Mas Sumsel Iwan Setiawan di Palembang, Rabu mengatakan layanan pengaduan tersebut berupa nomor saluran telepon interaktif PSM Care 0882-78-789-789.

“Jadi setiap ada kebencanaan seperti kebakaran, kebanjiran atau apa pun itu tolong hubungi kami di nomor PSM Care ini,” kata dia.

Menurut dia, nomor tersebut siap melayani aduan setiap warga baik selaku korban atau pun kerelawanan yang tahu ada peristiwa kebencanaan di wilayah Sumsel.

Kemudian dia pun memastikan penyaluran bantuan yang dibutuhkan para korban dilakukan secara responsif bersumber dari seluruh pilar usaha PT APP Sinar Mas di Sumsel.

“Layanan ini sebagai komitmen kami (selaku mitra pemerintah daerah, red) yang selalu hadir meringankan beban masyarakat, khususnya korban bencana yang sifatnya insidentil,” kata dia, dalam acara silaturahmi Paguyuban Sinar Mas Sumsel bersama mitra di Hotel Harper Palembang.

Ia menambahkan, adapun melalui layanan tersebut pihaknya sudah menyalurkan bantuan berupa paket logistik makanan dan sebagainya kepada korban bencana banjir dan kebakaran rumah, di antaranya seperti yang terjadi di Palembang pada Mei 2022 lalu.

Baca juga: KLHK gandeng APP Sinar Mas bangun Pusat Persemaian Sriwijaya Kemampo di Sumsel

“Bahkan seorang anak dari keluarga ekonomi rendah bernama Khalifa berusia sembilan tahun yang membutuhkan operasi atas penyakitnya kami bantu melalui layanan ini,” imbuhnya.

Sementara itu diketahui Pemerintah Provinsi Sumsel menetapkan sembilan kabupaten-kota berstatus waspada bencana hidrometeorologi, berupa banjir dan tanah longsor lantaran daerah itu diprakirakan oleh BMKG bakal mengalami hujan intensitas tinggi hingga 200 mm yang puncaknya pada Desember 2022 hingga triwulan pertama 2023.

Sejumlah daerah itu, di antaranya Kota Palembang, Kabupaten Banyuasin, Muara Enim, Ogan Komering Ulu, Ogan Komering Ilir, Musi Rawas, Kota Pagaralam, Ogan Komering Ulu Selatan, Kabupaten Lahat.

BPBD dan Dinas Sosial Sumsel mencatat selama 2022 sudah terjadi 149 kali bencana hidrometeorologi, meliputi banjir, puting beliung, tanah longsor, hingga kecelakaan perahu di perairan sungai.

Terakhir, banjir yang terparah terjadi di Desa Kota Batu Warkuk Ranau Selatan, Kabupaten Ogan Komring Ulu Selatan pada 13 November 2022, dengan total 600 kepala keluarga yang terdampak.

Dalam peristiwa itu, dua jembatan penyeberangan putus, talud sepanjang 700 meter rusak, belasan hektare lahan sawah terendam banjir, ratusan rumah terendam air rusak ringan, enam rumah hancur akibat dihantam banjir.

Baca juga: APP Sinar Mas dukung program KLHK lindungi kawasan konservasi

Kepala Dinas Sosial Provinsi Sumsel Mirwansyah mengatakan atas kondisi siaga bencana tersebut maka pemerintah daerah sangat mendukung bila adanya inisiasi dari seluruh elemen masyarakat untuk membantu warga yang terdampak bencana.

Selain makanan para korban di lokasi bencana membutuhkan pasokan air bersih, tenda-tenda darurat sebagai dapur umum dan tempat berlindung. Termasuk di dalamnya selimut, pakaian bersih dan obat-obatan.

Kebutuhan itu, lanjutnya, berdasarkan data rekapitulasi tim Tagana yang sudah menanggulangi ratusan kejadian bencana di 17 kabupaten/kota tahun lalu.

“Dalam kondisi ini kami harap dan memandang positif bila ada inisiasi untuk memberikan bantuan, Bantuan itu bukan diberikan kepada Dinas Sosial tapi untuk masyarakat, kami hanya pelantara saja,” ujarnya.