Palembang (ANTARA) - Perum Bulog Divre Sumsel-Babel sepanjang Tahun 2022 telah menyalurkan sebanyak 37.095 ton beras dalam operasi pasar di wilayah kerjanya Sumatera Selatan dan Bangka Belitung (Sumsel-Babel) guna mengantisipasi terjadinya kenaikan harga di pasaran di kedua provinsi itu.
Plt. Pimpinan Wilayah Perum Bulog Divre Sumsel Babel Elsinur Hayati di Palembang, Rabu, mengatakan pada operasi pasar atau program ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga (KPSH) ini untuk menjaga stabilitas harga pangan dan kenaikan harga, terutama menjelang Natal 25 Desember 2022 dan Tahun Baru 2023.
Ia menjelaskan sesuai penugasan dari Kementerian Perdagangan berdasarkan Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) No. 127 Tahun 2018 program KPSH ini untuk menjaga stabilitas harga pangan khususnya beras segera melakukan operasi pasar (OP) beras medium.
"Operasi Pasar ini telah kami lakukan sejak Januari sampai dengan Desember 2022, sedangkan bantuan sosial (beras raskin) tidak lagi dilakukan. Bantuan sosial ini hanya dilakukan pada 2018 hingga 2020 saat terjadi peningkatan pandemi COVID-19," katanya.
Bulog menargetkan penyaluran beras subsidi medium ini untuk Sumsel Babel pada Tahun 2022 sebanyak 49 ribu ton.
Harga beras medium subsidi (PSO) yang ditetapkan pemerintah sebenarnya senilai Rp10.189 per kilogram, namun jika terjadi kenaikan harga di pasaran maka Perum Bulog akan melakukan operasi pasar misalnya ke kecamatan dengan harga Rp8.500/Kg.
"Kecuali masyarakat membeli di depan gudang Bulog maka harga beras medium ini senilai Rp8.3000/Kg," katanya.
Perum Bulog terus melakukan pemantauan harga beras medium di pasaran, dan apabila terjadi kenaikan harga pangan maka pihaknya akan melakukan operasi pasar bekerjasama dengan pemerintah kedua provinsi tersebut.
Mengenai stok beras yang ada sekarang di Gudang Bulog Sumsel Babel, katanya, cukup aman atau mencukupi untuk tiga bulan ke depan (Januari hingga Maret 2023). Untuk tiga bulan ke depan ini biasanya penyerapan dari produksi petani atau pada masa panen.
"Biasanya Bulog Sumsel Babel dalam penyerapan beras petani pada masa panen Januari hingga April mencapai 20.000 ton. Ini juga sekaligus untuk komersil pengadaan untuk Aparatur Sipil Negara (ASN)," kata Elsinur Hayati.