Palembang harap penyaluran Kartu Tani 1.000 lebih

id kartu tani,kartu tani bri,petani palembang,pertanian palembang,penyuluh pertanian,dinas pertanian,petani,kelompok tani

Palembang harap penyaluran Kartu Tani 1.000 lebih

Arsip foto - Petani padi memanfaatkan lahan rawa tadah hujan di Kelurahan Keramasan, Kertapati, Palembang, Sumatera Selatan (ANTARA/M Riezko Bima Elko P)

Fungsi kartu tani ini sangat bermanfaat bagi petani atau kelompok tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sehingga mampu meningkatkan produktifitas seperti padi sawah, sayur-sayuran, dan produksi pertanian lainnya

Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang berharap penyaluran Kartu Tani dari Bank Rakyat Indonesia (BRI) bisa mencapai 1.000 lebih pada 2023 karena sudah banyak formulir yang dibagikan penyuluh kepada petani.

"Sebenarnya pada 2021 sudah ada 600 kartu tani yang dikelola BNI untuk petani Palembang tapi tidak berfungsi. Mudah-mudahan pada tahun 2023 kartu tani dari BRI ini bisa direalisasikan sebanyak 1.000 lebih," kata Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang Sayuti di Palembang, Jumat.

Saat ini para penyuluh pertanian sedang mengumpulkan kembali formulir kartu tani yang dibagikan kepada kelompok-kelompok tani sehingga diharapkan pada 2023 semua petani di sini telah mendapatkan kartu tani Bank BRI tersebut.

Ia menjelaskan fungsi kartu tani ini sangat bermanfaat bagi petani atau kelompok tani untuk mendapatkan pupuk bersubsidi sehingga mampu meningkatkan produktifitas seperti padi sawah, sayur-sayuran, dan produksi pertanian lainnya.

Baca juga: Dinas Pertanian OKU distribusikan 343 kartu tani

Sebulan lalu kartu tani dari BRI sudah diserahkan sebanyak 300 ke Dinas Petanian dan Ketahanan Pangan Kota Palembang. Penggunaan kartu tani di Kota Palembang pada 2023 akan dimanfaatkan pada musim tanam (MT) pada bulan Maret atau April 2023 atau tergantung musim/cuaca bagus, karena Palembang memiliki sebagian besar sawah rawa lebak dengan luas sawah sekitar 3.500 hektare (Ha).

Bank BRI Regional Palembang menargetkan penyaluran 327.287 kartu tani pada semester II 2022 untuk menjadi alat transaksi berupa kartu debit BRI yang dapat digunakan membeli pupuk bersubsidi.

Regional Banking Head BRI RO Palembang Ivan Amirudin mengatakan BRI akan mengoptimalkan keberadaan 10 kantor cabang penyalur, meliputi Palembang, Kayuagung, Baturaja, Sekayu, Lubuk Linggau, Prabumulih, Muara Enim, Pagar Alam, dan Lahat, untuk menyalurkan ratusan ribu kartu tani tersebut sesuai yang ditargetkan pemerintah.

“Kami optimistis target tersebut dapat tercapai apalagi terdapat ribuan agen Brilink yang tersebar hingga ke pelosok desa sehingga diharapkan penyaluran kartu tani menjadi tepat waktu,” kata dia.

Kartu tani adalah kartu ATM tabungan Simpedes dari Bank BRI yang digunakan untuk menampung alokasi subsidi pupuk dari pemerintah kepada petani. Penebusan pupuk bersubsidi dengan kartu tani ini hanya dapat dilakukan di agen-agen Brilink yang telah ditunjuk dan memenuhi kualifikasi sebagai Kios Pupuk Lengkap (KPL).

Baca juga: BRI Palembang target salurkan 327.287 kartu tani pada semester II 2022

Sejauh ini, Bank BRI sudah melakukan sosialisasi ke warga mengenai implementasi kartu tani di wilayah penyaluran Sumatera Selatan beberapa waktu lalu.

Dalam kegiatan sosialisasi tersebut juga dihadiri oleh perwakilan dari pemerintah kabupaten dan kota hingga pemerintah provinsi, serta BUMN yang ditunjuk pemerintah untuk menyalurkan pupuk yakni PT Pupuk Indonesia dan pemilik KPL (Kios Pupuk Lengkap).

Department Head SEI Kantor Pusat BRI Evy Rianty mengatakan dengan adanya kartu tani ini dapat memudahkan petani untuk menebus pupuk bersubsidi sehingga program menjadi lebih tepat sasaran. Saat ini terdapat 620 KPL yang sudah tersebar di 17 kabupaten dan kota di Sumsel.

Kepala Dinas Pertanian, Tanaman Pangan, dan Hortikultura Sumsel, R Bambang Pramono, mengatakan kartu tani ini menjadi syarat bagi petani untuk menebus pupuk bersubsidi, sesuai Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK). Kementerian Pertanian kerja sama dengan Bank BRI dalam menyalurkan pembagian kartu tani ini.

Provinsi Sumsel memiliki luas areal pertanian mencapai 470.602 hektare, sedangkan jumlah petani yang terdaftar di simultan ada 789.509 Kartu Keluarga (KK), namun pada 2022 baru terdaftar 424.660 petani dalam RDKK.

“Angka tersebut tentunya masih jauh dibandingkan dengan jumlah yang terdaftar di Simultan. Untuk itu kami mendorong pemkab dan pemkot untuk menginput ke RDKK tersebut, sehingga petani yang berjumlah 789.509 tersebut mendapatkan kartu tani,” ujarnya.
Baca juga: Dengan kartu tani, Bank BRI semakin dekat dengan petani

Pewarta :
Editor: Indra Gultom
COPYRIGHT © ANTARA 2025

Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.