Palembang (ANTARA) - Pemerintah Kota Palembang meminta warga di ibu kota Provinsi Sumatera Selatan itu untuk menghentikan kebiasaan membuang sampah ke sungai.
"Hingga sekarang ini terpantau masih banyak warga yang membuang sampah rumah tangga, pasar, dan dari berbagai kegiatan lainnya ke Sungai Musi dan anak sungai yang ada di sekitar kawasan permukiman penduduk, kondisi ini harus dihentikan karena dapat menimbulkan masalah kesehatan, lingkungan, dan menyebabkan banjir pada musim hujan," kata Wakil Wali Kota Palembang Fitrianti Agustinda di Palembang, Selasa.
Ia mengatakan sampah yang dibuang ke sungai bisa menimbulkan masalah banjir akibat tumpukan sampah menyumbat aliran air saat hujan turun, gangguan kesehatan karena mencemari air sungai, dan kerusakan lingkungan.
Untuk mencegah permasalahan dampak pembuangan sampah sembarangan itu, pihak berupaya melakukan berbagai tindakan pencegahan.
Selain gencar memberikan imbauan, pihaknya juga berupaya membangun tempat pengolahan sampah terpadu di setiap kecamatan untuk memudahkan warga membuang sampah.
Selain itu, mendorong warga membuat bank sampah untuk mengolah sampah yang masih bisa menjadi barang yang memiliki nilai ekonomi sehingga dapat mengurangi penumpukan sampah di sekitar permukiman penduduk serta memberikan penghasilan tambahan bagi warga.
Dia menjelaskan jumlah sampah yang dihasilkan warga dari rumah tangga, pasar tradisional dan modern, rumah sakit, perkantoran, serta aktivitas warga lainnya terus meningkat.
Ia menyebut kondisi ini memerlukan pengolahan secara terpadu.
Berdasarkan data Dinas Lingkungan Hidup dan Kota (DLHK) Kota Palembang, setiap hari sampah yang dihasilkan warga mencapai 1.200-1.400 ton.
Melihat banyaknya sampah tersebut, pihaknya terus berupaya meningkatkan kesadaran masyarakat agar membuang sampah pada tempatnya dan mengolah sampah sebagai sumber penghasilan tambahan bagi keluarga.