Jakarta (ANTARA) - Nilai tukar (kurs) rupiah yang ditransaksikan antarbank di Jakarta pada Jumat pagi melemah tipis masih dipengaruhi kenaikan suku bunga acuan oleh bank sentral AS The Federal Reserve (The Fed) dan Bank Indonesia.
Rupiah pagi ini melemah 3 poin atau 0,02 persen ke posisi Rp15.026 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp15.023 per dolar AS.
"Pelemahan rupiah di pagi ini masih terpengaruh oleh kebijakan suku bunga The Fed sebesar 75 basis poin," kata analis Indonesia Commodity and Derivatives Exchange (ICDX) Revandra Aritama saat dihubungi di Jakarta, Jumat.
The Federal Reserve menaikkan suku bunga sebesar 75 basis poin (bps) lagi dan mengisyaratkan kenaikan yang lebih besar pada pertemuan mendatang.
Target suku bunga kebijakan The Fed sekarang berada di level tertinggi sejak 2008 dan proyeksi baru menunjukkannya naik ke kisaran 4,25-4,5 persen pada akhir tahun ini dan berakhir 2023 di 4,5-4,75 persen.
"Namun pelemahan ini masih terkendali menyusul kebijakan BI yang cukup mengejutkan dengan menaikkan nilai suku bunga sebesar 50 bps. Hal ini dilakukan untuk mengantisipasi inflasi lokal yg diperkirakan akan naik menyusul kenaikan harga BBM," ujar Revandra.
Bank Indonesia (BI) dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) pada 21-22 September 2022 memutuskan untuk menaikkan suku bunga acuan alias BI-7 Days Reverse Repo Rate (BI7DDR) sebesar 50 basis poin (bps) dari 3,75 persen menjadi 4,25 persen.
Bank sentral turut meningkatkan suku bunga deposit facility dan suku bunga lending facility masing-masing sebesar 50 bps dari tiga persen menjadi 3,5 persen dan 4,5 persen menjadi lima persen.
Bank sentral menyampaikan, keputusan kenaikan suku bunga tersebut sebagai langkah front loaded, pre-emptive, dan forward looking untuk menurunkan ekspektasi inflasi dan memastikan inflasi inti kembali ke sasaran dua persen hingga empat persen pada paruh kedua 2023.
Selain itu ia menyebutkan langkah tersebut juga dilakukan guna memperkuat kebijakan stabilisasi nilai tukar rupiah agar sejalan dengan nilai fundamentalnya akibat tingginya ketidakpastian pasar keuangan global, di tengah peningkatan permintaan ekonomi domestik yang tetap kuat.
Revandra memperkirakan hari ini rupiah akan bergerak di kisaran level Rp14.950 per dolar AS hingga Rp15.050 per dolar AS.
Pada Kamis (22/9/2022) lalu, rupiah ditutup melemah 26 poin atau 0,17 persen ke posisi Rp15.023 per dolar AS dibandingkan posisi pada penutupan perdagangan sebelumnya Rp14.997 per dolar AS.
Berita Terkait
Analis perkirakan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS bergerak datar
Selasa, 7 Mei 2024 9:41 Wib
Rupiah menguat seiring data NFP AS lebih rendah dari perkiraan
Senin, 6 Mei 2024 9:45 Wib
Rupiah melemah di tengah disinflasi stagnan di AS
Senin, 29 April 2024 9:39 Wib
Rupiah melemah seiring rilis data PDB AS lebih rendah
Jumat, 26 April 2024 10:21 Wib
Rupiah bergerak stabil seiring pasarrespons positif kenaikan BI-Rate
Kamis, 25 April 2024 9:49 Wib
Rupiah berpeluang melemah dipengaruhi konflik di Timur Tengah
Senin, 22 April 2024 9:46 Wib
Rupiah melemah pengaruh indikator ekonomi AS kokoh
Jumat, 19 April 2024 11:04 Wib
Rupiah diperkirakan bergerak sideways jelang libur Lebaran
Jumat, 5 April 2024 12:26 Wib