Jakarta (ANTARA) - Menteri Perdagangan Zulkifli Hasan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke sejumlah penjual minyak goreng di pasar untuk memastikan harga sesuai Rp14 ribu per liter dan tanpa antrean.
"Alhamdulillah kita sudah saksikan tadi di Jakarta, di mana-mana minyak itu stabil harganya Rp14 ribu. Dan saya sudah cek, sudah monitor memang sudah tidak ada antrean," kata Mendag usai mengunjungi Pasar Klender Jakarta Timur, Rabu.
Mendag mengunjungi tiga toko yang menjual minyak goreng program pemerintah seharga Rp14 ribu per liter di bilangan Klender Jakarta Timur, yaitu Toko Cahaya yang berada di daerah permukiman di Klender, Toko Nadia yang berada di Jalan Bekasi Timur Raya, dan Toko Zulkifli yang berada di Pasar Klender.
Dalam kunjungannya tersebut, Mendag mengecek ketersediaan stok di pedagang aman untuk disalurkan kepada masyarakat. Selain itu, Mendag yang akrab disapa Zulhas tersebut juga memastikan harga jual tetap di Rp14 ribu per liter atau Rp15 ribu per kg.
"Ketersediaannya ada, barangnya ada, bahkan lebih. Dengan harga Rp14 ribu per liter," kata Zulhas.
Mendag Zulhas menyebutkan minat masyarakat sangat tinggi dalam membeli program minyak curah seharga Rp14 ribu per liter dilihat dari hasil penjualan di pedagang.
Untuk Toko Cahaya yang berlokasi di daerah permukiman penduduk, minyak goreng Rp14 ribu per liter terjual sebanyak 180 liter dalam empat hari. Untuk Toko Nadia yany lokasinya berada di pinggir jalan raya, minyak goreng terjual 180 liter dalam sehari. Sementara Toko Zulkifli yang lokasinya ada di dalam Pasar Klender bisa menjual 270 liter dalam sehari.
Minyak goreng curah seharga Rp14 ribu per liter atau Rp15 ribu per kg tersebut bisa dibeli pada toko atau warung pangan dengan spanduk khusus. Zulhas mengatakan saat ini terdapat 13.968 toko atau warung pangan yang menjual minyak goreng seharga Rp14 ribu per liter di 22 provinsi Indonesia. Jumlah itu akan terus bertambah untuk meningkatkan akses pangan kepada seluruh masyarakat Indonesia, katanya.